Liputan6.com, Hockenheim - Antusiasme tinggi dirasakan pembalap Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, Muhammad Sean Gelael, untuk menjalani balapan GP2 di sirkuit Hockenheim, Jerman, akhir pekan ini.
Sean sangat antusias karena setelah balapan ini kegiatan GP2 akan libur panjang selama tiga pekan. “Sebelum istirahat musim panas, kami ingin mendapatkan hasil yang bagus. Persiapan kami sudah cukup matang dan tim juga sudah berupaya sebaik mungkin untuk mendapatkan setelan mobil yang kompetitif. Tentu kami juga mengharapkan keberuntungan pada balapan nanti,” kata Sean.
Baca Juga
Sean akan berupaya untuk membalap lebih konsisten dan masuk dalam posisi sepuluh besar, seperti yang dia lakukan pada balapan sprint di sirkuit Hungaroring, Hongaria, akhir pekan lalu. Meski target Sean hanya 15 besar pada setiap balapan di musim penuh pertamanya, pembalap berusia 19 tahun ini sudah mulai menemukan kecocokan dengan balapan GP2 dan cukup kompetitif untuk mencuri poin.
Sejauh ini hasil yang didapat Sean cukup bagus. Ia mendapatkan poin pertamanya di sirkuit Baku City Azerbaijan dengan finis ketujuh. Yang lebih mengejutkan hasil balapan di sirkuit Red Bull Ring, Austria. Sean mampu merangsek ke posisi barisan depan dan meraih podium pertamanya dengan finis kedua di belakang rekannya, Mitch Evans.
Bagi Sean, sirkuit Hockenheim bukan tempat yang asing. Sebelumnya ia juga pernah tampil di sirkuit yang memiliki panjang lintasan 4,574 kilometer ini. Sean pernah menjajal kemampuan di Hockeinheim saat tampil di ajang balap F3 Eropa bersama Tim Double R Racing dan Jagonya Ayam with Carlin pada tahun 2013 dan 2014.
Sirkuit Hockeinheim memiliki tantangan 16 tikungan. Namun demikian, sirkuit ini relatif memiliki karakter balapan yang cepat. Pada satu bagian setelah tikungan ketiga, terdapat lintasan lurus yang panjangnya berbentuk kurva yang landai, dimana menjadi tempat ideal bagi pebalap untuk melakukan overtake (menyusul pebalap lain).
Dengan prediksi laporan cuaca yang menyebutkan bakal turun hujan saat balapan, ini akan menjadi tantangan sulit lain yang harus bisa diatasi pembalap. Sirkuit ini memiliki sejarah yang panjang sejak dibangun pada tahun 1939.
Setelah mengalami beberapa kali pembangunan dan renovasi, sirkuit ini pertama kali dipakai untuk ajang GrandPrix Formula 1 pada tahun 1970. Dua tahun sebelumnya, sirkuit Hockenheim sempat menjadi perhatian kalangan komunitas otomotif dunia dengan adanya insiden yang menewaskan pebalap Jim Clark pada ajang balap F2. Setelah itu, catatan insiden fatal di sirkuit Hockenheim terjadi pada tahun 1980 dengan tewasnya Patrick Depailler dalam sesi uji coba lintasan.