Sukses

Yamaha Khawatirkan Penampilan Buruk Lorenzo di MotoGP

Yamaha keluhkan kualitas ban yang iringi buruknya penampilan Lorenzo terutama di dua seri terakhir MotoGP

Liputan6.com, Jakarta Yamaha masih memaklumi penampilan buruk Jorge Lorenzo pada 9 seri awal MotoGP 2016. Meski demikian, Lorenzo masih menjadi saingan terdekat dalam perebutan juara dengan Marc Marquez, pembalap Honda.

Sempat melesat di awal musim, Lorenzo malah kehilangan 38 poin di dua balapan terakhir yang diwarnai hujan. Kini, Lorenzo unggul 48 poin atas Marquez dengan menyisakan 9 seri balapan lagi.

Selain lamban, Lorenzo seperti kehilangan sentuhan di dua seri terakhir MotoGP. Dia bermasalah dengan ban depan jenis basah lansiran Michelin.

"Sulit dimengerti apa yang terjadi, Lorenzo juga demikian. Jelas sekali dia kehilangan banyak sentuhan," kata manajer Movistar Yamaha, Wilco Zeelenberg seperti dikutip Motorsport.

"Utamanya dia bermasalah dengan ban depan basah. Itu sudah terjadi di Assen dan lagi itu bermasalah di sini."

Pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, saat beraksi di Sirkuit Sachsenring. (AFP)

Zeelenberg membandingkan kualitas Bridgestone dengan Michelin pada kondisi cuaca hujan dan kering. Eks juara 250 cc ini menandaskan, Bridgestone lebih bisa kompromi ketimbang Michelin.

"Ban basah Bridgestone lebih tahan lama sehingga Anda bisa lebih mengontrol ban dan temukan batas. Sedangkan ban Michelin sangat lunak, bahkan ada yang super lunak," katanya.

"Ban kering juga sama. Lorenzo sama sekali tak dapat feeling dengan ban depan. Dia lebih banyak membalap dengan ban belakang, tapi jika tak bisa kompromi dengan depan, dia bakal kesulitan," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Lorenzo sudah Berusaha

Lorenzo dinilai sudah berusaha keras untuk tampil baik di MotoGP 2016. Sayang, dia mengalami kendala dengan ban Michelin yang sulit diajak kompromi.

Bukti nyata terlihat saat X Fuera sampai harus jatuh tiga kali di GP Jerman; sekali di latihan bebas dan dua kali di sesi kualifikasi. Total, Lorenzo sudah terjatuh atau alami insiden sebanyak 8 kali di 2016.

"Dia juara dunia lima kali dan sekarang alami masalah dengan kepercayaan diri. Dia tidak malu untuk bilang itu. Itu juga ciri seorang juara, tak banyak alasan," kata Zeelenberg.

"Dia bilang, "saya tak dapatkan feeling dengan motor. Jika dipaksakan saya bisa jatuh" Itu tentu sesuatu yang dihindarinya di pertengahan musim."

Video Terkini