Sukses

Makanan Atlet Indonesia di Olimpiade Rio Membosankan

Bahkan di venue, atlet hanya mendapat pasokan makanan dingin dari pihak penyelenggara Olimpiade Rio 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Beragam kendala mengadang langkah kontingen Indonesia jelang Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, 2016. Salah satu yang membuat miris adalah ketersediaan makanan dari pihak penyelenggara di perkampungan atlet atau athletes’ village dan venue.

Dalam rilis Chef de Mission (CDM) yang diterima Liputan6.com disebutkan, pihak penyelenggara Olimpiade 2016 memang telah menyediakan dua tempat makan di perkampungan atlet, di mana salah satunya bahkan beroperasi selama 24 jam.

Namun jenis makanan yang tersaji sangat minim, khususnya yang bercita rasa Asia. Masalah lainnya, terkait makanan di lokasi latihan. Para atlet tidak bisa mengkonsumsinya karena kondisinya yang dingin dan harus dipesan dua hari sebelumnya. Pihak panitia juga tidak menyediakan mesin pemanas, seperti kompor, oven, atau microwave untuk sekedar menghangatkan makanan tersebut. Sementara untuk membawa makanan dari luar sama sekali tidak diperbolehkan oleh penyelenggara.

Frederick Rosandi, manajer tim panahan Indonesia, mengeluhkan kondisi ini. Dia mengatakan, tidak bisa membiarkan atlet-atlet yang akan bertanding kelaparan. "Kondisi di athletes’ village maupun venue, khususnya untuk konsumsi, masih belum memadai. Jadi apa yang kita harapkan seperti buah-buahan dan sayuran, kurang segar, sementara di venue makanan yang kita pesan ternyata dingin dan tidak bisa dimakan. Dan itu jadi hambatan buat kami,” kata Frederick, Senin (1/8) waktu Rio de Janeiro.

Sebagai jalan keluar, Frederick berkoordinasi dengan tim pendukung untuk menyediakan makanan yang bisa disantap dengan cepat. Solusi ini bukan tanpa masalah karena jarak tempuh posko dan venue cukup melelahkan akibat kondisi lalu lintas.

"Makanan yang disediakan [oleh posko Indonesia] jelas lebih memenuhi selera karena ada rasa Indonesia dan dibuat dengan bumbu yang dibawa dari Indonesia. Buat atlet lebih memuaskan karena sudah lima hari tinggal di village dan atlet sudah mulai bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Kita ingin lebih bervariasi,’ katanya lagi.

Sementara itu, Chef de Mission Kontingen Indonesia Raja Sapta Oktohari  mengatakan bahwa dirinya berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada para atlet demi menjaga kondisi mental mereka. Karena itu, sebelum atlet tiba di Brasil, pihaknya telah lebih dulu menggali berbagai informasi mengenai Rio. Itu sebabnya, satu per satu kendala segera bisa teratasi.

"Contohnya seperti akomodasi. Banyak sekali yang dapat masalah, tapi Alhamdulillah Tim Indonesia tidak mengalami masalah. Kemarin sempat ada pipa pecah, tapi bisa cepat diatasi oleh pihak penyelenggara. Masalah makanan, atlet mendapat makanan dingin khususnya di tempat latihan, dan hal itu bisa diatasi oleh tim konsumsi kita yang menyuplai para atlet dengan makanan.”

Indonesia mengirimkan 28 atlet untuk berlaga di Olimpiade Rio 2016. Mereka akan tampil di enam cabang, yakni angkat besi, bulu tangkis, atletik, renang, dayung, dan BMX.