Sukses

5 Alasan Kombinasi Mourinho-Ibrahimovic Jadi Ancaman Rival MU

Jose Mourinho kembali berkolaborasi dengan Zlatan Ibrahimovic setelah tujuh tahun berpisah.

Liputan6.com, Manchester - Jose Mourinho kembali berkolaborasi dengan Zlatan Ibrahimovic. Kali ini, keduanya tengah membangun kekuatan untuk Manchester United.

Meski kompetisi musim 2016/17 belum dimulai, kolaborasi Ibrahimovic dengan Mourinho mulai menebar ancaman untuk para rival MU. Akhir pekan lalu, Ibrahimovic mencetak satu gol saat Setan Merah (sebutan MU) menang 5-2 atas Galatasaray dalam laga uji coba.

Kedekatan striker asal Swedia dan Mourinho sudah terjalin sejak keduanya bekerja di Inter Milan pada 2009. Dengan pengalaman itu, mereka merupakan sosok yang sudah mengerti mengenai gaya permainan hingga tatktik bermain.

Menurut Footy Jokes, setidaknya ada lima alasan mengapa kolaborasi Ibrahimovic dan Mourinho patut diwaspadai para rival Setan Merah seperti Manchester City, Chelsea, Leicester City, Arsenal, hingga Liverpool. Simak di halaman selanjutnya.

2 dari 6 halaman

Kekaguman Ibrahimovic kepada Mourinho

Kekaguman Ibrahimovic kepada Mourinho

Inter Milan merupakan tim yang mempertemukan Ibrahimovic dengan Mourinho. Sejak saat itu, Ibrahimovic sangat mengagumi taktik yang diterapkan manajer asal Portugal tersebut. Formasi yang diterapkan Mourinho mempengaruhi gaya bermain Ibrahimovic.

Striker berusia 34 tahun tersebut pernah berkata bahwa Mourinho merupakan orang yang mengubahnya menjadi predator paling membahayakan di kotak penalti lawan. Untuk menunjukkan rasa hormatnya, Ibrahimovic tidak keberatan memberikan hidupnya untuk mantan manajer Chelsea tersebut.

3 dari 6 halaman

Taktik Mourinho

Taktik Mourinho

Mourinho merupakan manajer yang dikenal sebagai nakhoda yang bisa membangkitkan performa terbaik pemainnya. Beberapa pemain top dunia, seperti Cristiano Ronaldo, Javier Zanetti, Diego Costa, Diego Millito, Samuel Eto'o hingga Ibrahimovic pernah merasakan tangan dingin The Special One.

Selain itu, pelatih berusia 53 tahun tersebut juga tak sungkan melempar psy war kepada siapapun yang menjadi rival timnya. Mourinho juga pandai memilih taktik yang pas untuk memenangkan pertandingan.

4 dari 6 halaman

Persaingan dengan Guardiola

Persaingan dengan Guardiola

Mourinho sangat sering melempar psy war kepada lawannya. Manajer Arsenal, Arsene Wenger selalu menjadi sasaran psy war mantan pelatih Inter Milan tersebut.

Pada musim 2016/17, musuh Mourinho dipastikan bertambah. Pep Guardiola memutuskan untuk menjadi manajer Manchester City. Mourinho dan Guardiola pernah terlibat pertarungan panas saat keduanya masih menjadi pelatih Real Madrid dan Barcelona di pentas La Liga. Untuk musim depan, mereka bakal bertarung dalam Derby Manchester.

Persaingan antara Mourinho dan Guardiola juga melibatkan Ibrahimovic. Guardiola pernah bekerja sama dengan Ibrahimovic saat masih di Barcelona. Namun, Guardiola malah menelantarkan Ibrahmovic. Sejak saat itu, Ibrahimovic menyimpan dendam kepada pelatih asal Spanyol tersebut.

5 dari 6 halaman

Memori di Inter Milan

Memori di Inter Milan

Sejak meninggalkan Inter Milan pada 2009, Ibrahimovic sudah berpisah dengan Mourinho selama tujuh tahun. Saat masih di Giuseppe Mezza, keduanya punya pengaruh besar untuk Inter Milan.

Keduanya memiliki kenangan indah saat masih di Inter Milan. Mereka berhasil memenangkan gelar Serie A 2008/09 untuk tim berjulukan Nerazzurri tersebut.

Mourinho dan Zlatan Ibrahimovic memiliki intensitas tinggi untuk berbincang di pinggir lapangan. Hal itu akan diuji kembali efektifitasnya saat keduanya bekerja di Old Trafford.

6 dari 6 halaman

Karakter Kuat

Karakter Kuat

Mourinho merupakan sosok manajer yang memiliki karakter. Si jenius asal Portugal ini selalu bergairah dan penuh semangat untuk membawa keberhasilan dengan berbagai cara.

Setan Merah sangat beruntung memiliki Mourinho dan Ibrahimovic. Keduanya memiliki mentalitas yang sangat tinggi. Ibra telah berkembang untuk bermain dengan baik di bawah tekanan dan tidak ada kendala yang cukup besar untuk menghentikan aura luar biasa dalam dirinya.

Karakter yang dimiliki keduanya bisa memberikan kesuksesan secara instant untuk Manchester United.