Sukses

Pasang Surut Jafri Sastra Bersama Persipura

Jafri Sastra kembali tangani Mitra Kukar usai dilepas Persipura.

Liputan6.com, Jakarta - Sepak terjang Jafri Sastra bersama Persipura Jayapura telah usai. Kali ini, pelatih asal Payakumbuh itu harus menerima keadaan pergi dari sebuah klub dengan hasil yang kurang memuaskan.

Jafri dan Persipura resmi bercerai pada Selasa (2/8/2016). Rentetan hasil minor yang diraih Persipura di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo menjadi alasan utama pelatih yang dikenal santun itu pergi meninggalkan Stadion Mandala.

Di tangan Jafri, performa Persipura memang tak bisa dianggap baik. Boaz Solossa dan kawan-kawan saat ini harus rela berada di peringkat ketujuh dengan 19 poin. Mereka tertinggal 11 poin dari Madura United yang kukuh di pucuk dengan 30 poin.

Selama melatih Persipura, permainan Mutiara Hitam terus mengalami naik dan turun. Pada tiga laga awal di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo, Boaz Solossa cs hanya mengenyam dua poin, hasil dua kali imbang dan satu kekalahan. Bahkan, hasil ini merupakan yang terburuk sejak era Indonesia Super League (ISL).

Skuat Persipura Jayapura. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pantang Menyerah

Meski begitu, Jafri tidak mau menyerah dan manajemen masih bisa bersabar karena tiga laga tidak bisa dijadikan patokan untuk mengukur kemampuan mantan pelatih Semen Padang.

Apalagi, saat ditangani Jafri, Persipura baru saja ditinggal beberapa pemain pilarnya seperti Immanuel Wanggai (Carse FC) dan Robertino Pugliara (Persib Bandung). Kerja keras Jafri mulai terlihat ketika Persipura berhasil meraih kemenangan perdana 1-0 atas Persela Lamongan. Hasil positif ini juga dibarengi dengan kemenangan 1-0 atas Perseru Serui. 

Tambahan enam poin dari dua laga membuat posisi Persipura yang sempat berada di papan bawah melesat ke peringkat keenam dengan koleksi delapan poin. Mereka hanya tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen saat itu Arema Cronus yang mengoleksi 10 poin.

Kiprah Jafri terus mengilap bersama Persipura dalam tiga laga selanjutnya. Mutiara Hitam sukses dibawanya meraih dua kemenangan dan satu seri. Persipura pun menembus tiga besar di papan klasemen.

2 dari 2 halaman

Formula Tepat

Banyak yang memprediksi, Jafri telah menemukan formula tepat di Persipura. Kekompakan antarpemain sudah mulai terlihat ketika bertanding. Kombinasi pemain senior dan muda juga terjalin apik. Mutiara Hitam pun berkilau kembali.

Sayangnya, tren positif itu gagal diteruskan ketika bertandang ke Stadion Jakabaring, markas Sriwijaya FC. Bermain di pulau Sumatera, Persipura harus menyerah 0-1 dari Laskar Wong Kito. 

Kegagalan meraih poin penuh dari Sriwijaya ini menjadi awal merosotonya performa Persipura. Pada empat laga selanjutnya, Persipura hanya mampu mengoleksi empat poin hasil dari satu kali menang, satu seri dan tiga kekalahan.

Catatan minus ini langsung berpengaruh pada posisi Persipura di tangga klasemen yang melorot ke peringkat ketujuh. Itu juga sekaligus mengakhiri sepak terjang Jafri di Persipura.

Akhir yang tidak baik di Persipura menjadi pengalaman terbaru Jafri saat melatih klub sepak bola. Sebab, Jafri dikenal sebagai pelatih yang bisa memberikan prestasi di tempat kerjanya.

Pelatih Persipura, Jafri Sastra (kanan) memberi arahan saat laga melawan PS TNI di lanjutan  Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo di Stadion Pakansari Kab Bogor, Minggu  (19/6). Persipura unggul 3-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Salah satu contohnya ketika dia mengantarkan Mitra Kukar juara Piala Jenderal Sudirman 2015 usai menaklukkan Semen Padang 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (24/1/2016).

Bahkan jika mau kembali lagi ke belakang, kiprah Jafri saat menangani Semen Padang juga berakhir indah. Racikannya membuat Semen Padang yang merupakan alumni dari Indonesia Premier League (IPL) bisa berbicara banyak di kancah Indonesia Super League (ISL) 2014.

Puncaknya, Jafri mampu membawa Semen Padang ke babak 8 besar ISL 2014, hingga melejitkan tim Kabau Sirah ke babak perempat-final Piala AFC 2013.

Kini Jafri telah meninggalkan Persipura dan kembali ke Mitra Kukar. Akankah, tangan dingin dan karakternya yang bersahaja bisa mengangkat performa Naga Mekes yang juga sedang berada dalam posisi sulit pasca ditinggal pelatih Subangkit? Menarik ditunggu. (Penulis: Yosef Deny Pamungkas)