Liputan6.com, Jakarta - Usai ditinggal cabut oleh Paulo Camargo, Persija Jakarta bisa dipastikan akan menampilkan wajah baru. Mereka bertekad untuk bangkit dalam laga sisa Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Sebenarnya, Paulo Camargo tak pernah diisukan bakal mengundurkan diri atau dipecat. Sebab, menurunnya performa Macan Kemayoran lebih dikarenakan minimnya kedalaman skuat jelang TSC 2016.
Akan tetapi, secara mengejutkan Camargo memilih untuk meletakkan jabatannya tersebut. Dia undur diri karena merasa tanggung jawab atas rentetan hasil minor Bambang Pamungkas cs.
Meski begitu, Macan Kemayoran kini ingin bangkit. Semangat ini diusung untuk mengembalikan posisi Persija seperti yang seharusnya. Perubahan skuat dan formasi tentu bakal dilakukan oleh Persija. Selain itu, pemain-pemain yang kerab dijadikan yang kedua kini mendapat kesempatan lagi untuk membuktikan diri.
Kemungkinan Perubahan Starter
Kepergian Camargo bisa jadi berita bagus bagi beberapa pemain ini. Sebut saja, Ramdani Lestaluhu dan Aldi Al Achya yang jarang mendapat kesempatan dari Camargo.
Bersama pelatih asal Brasil itu, Persija memang mematok formasi 4-4-2. Namun, skema itu tanpa menyertakan seorang Ramdani Lestaluhu di dalamnya.
Camargo lebih memercayakan pemain seperti Sutanto Tan, sampai Rezaldi Hehanusa ketimbang Ramdani. Padahal, Ramdani dikenal sebagai pemain yang memiliki skill serta kecepatan yang mumpuni.
Gerakannya acap merepotkan pertahanan lawan. Bahkan, meski diturunkan hanya sebanyak lima laga dan itu sebagai pemain pengganti, pemain bernomor punggung 7 itu membuktikan kualitasnya.
Baca Juga
Dalam lima laga itu, Ramdani sukses melakukan 88 persen akurasi umpan. Bahkan operan silangnya juga lumayan tinggi, yakni 67%. Apalagi, Ramdani diprediksi akan buktikan diri setelah dicampakkan Camargo.
Beberapa waktu terakhir, Ramdani memang kerap diisukan punya hubungan buruk dengan Camargo. Dia bahkan sampai saat ini belum juga bergabung dngan skuat.
Selain Ramdani, Aldi Al Achya juga punya potensi mengejutkan. Masih berusia 22 tahun, bakatnya itu sebenarnya sudah terlihat kala masih memperkuat Persita U-21.
Pasalnya, Aldi merupakan mantan top skorer ISL U-21. Dia berhasil mencetak 16 gol kala memperkuat Persita U-21 musim 2013-14. Namun musim ini, bersama Persija, bakatnya disia-siakan oleh Camargo.
Dia hanya bermain dua pertandingan dan itupun sebagai pemain pengganti. Tentu dia membutuhkan waktu bermain yang banyak untuk mematangkan permainannya sebagai seorang striker.
Perubahan Psikologis Pemain
Pelatih baru tentu akan ada suasana baru. Beberapa klub sudah bisa membuktikan kalau pergantan pelatih menjadi hal yang tepat.
Kondisi itu mungkin saja dialami oleh Persija. Kedatangan pelatih baru nantinya, pasti akan melakukan pendekatan kepada pemain yang berbeda.
Perubahan psikologis serta mental bertanding dipastikan bakal mengalami peningkatan. Karena, semangat yang lebih menggebu-gebu tentu bakal diperlihatkan pemain untuk bisa membuktikan kepada pelatih baru nantinya.
Rival mereka, Persib Bandung, sudah merasakannya sendiri. Sebelum ditangani Djadjang Nurdjaman, Persib baru mengemas satu kemenangan saja bersama Dejan Antonic.
Kini, setelah Dejan hijrah dan Djanur merapat, Persib perlahan menampilkan grafik permainan yang meningkat. Bukan hal yang mustahil itu bisa dilakukan Persija setelah absen menang dalam tujuh pertandingan terakhir.
Masalah mereka memang saat ini cuma satu, yakni mental bertanding. Karena, secara materi pemain Persija bisa dibilang cukup. Karena tiap lini, mereka ditempati oleh pemain-pemain berkelas.
(I. Eka Setiawan)