Sukses

Perang Dunia Pecah, Olimpiade 1940 Batal Digelar

Tokyo pun menjadi kota pertama di luar Eropa yang memenangi biding Olimpiade.

Liputan6.com, Jakarta Awalnya, Olimpiade 1940 Tokyo direncanakan bergulir pada 21 September-6 Oktober 1940. Sayang, perhelatan multievent empat tahunan itu terpaksa urung digelar akibat pecahnya Perang Dunia II.

Kampanye untuk pemilihan Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade 1940 sudah dimulai sejak 1932. Kala itu, Tokyo mendapat persaingan dari Barcelona, AS Roma, dan Helsinki. Pada akhirnya, Tokyo lebih dipilih dari kota-kota lain yang mendaftar.

Alasannya, Tokyo ingin menjadikan ajang tersebut sebagai sarana diplomasi internasional menyusul diasingkannya Jepang dari PBB akibat insiden Mukden. Sayang, saran mereka tak mendapat dukungan dari pemerintah Jepang.

Kala itu Jepang memang tak memiliki ketertarikan kepada hal-hal di luar dunia militer. Pemerintah Jepang saat itu sedang fokus membangun negara dengan kekuatan militer yang disegani bangsa-bangsa lain.

Meski tak mendapat dukungan, Komite Olimpiade Internasional (IOC) tetap mengumumkan Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade 1940 pada 1936. Pengumuman itu terbilang mengejutkan. Di sisi lain, Tokyo pun menjadi kota pertama di luar Eropa yang memenangkan biding Olimpiade.

Sayang, jelang perhelatan Olimpiade 1940, Jepang justru mendapat perlawanan dari beberapa negara yang ingin mengibarkan bendera kemerdekaan. Ketika Perang Sino-Jepang II pecah pada 7 Juli 1937, desakan agar Olimpiade 1940 dipindah mulai merebak.

Namun, desakan itu sama sekali dihiraukan petinggi IOC. Mereka yakin perang akan mereda sebelum perhelatan Olimpiade 1940. Ironisnya, kepercayaan yang diberikan IOC atas hal tersebut tak kunjung terwujud. Beberapa peserta pun mulai mengancam akan memboikot Olimpiade 1940.

2 dari 2 halaman

Perang Dunia II

Pada Maret 1938, Jepang memberikan jaminan kepada IOC bahwa Tokyo tetap mampu melaksanakan tugas sebagai tuan rumah Olimpiade 1940. Namun, banyak yang mempertanyakan kelayakan Tokyo menjadi tuan rumah.

Sebab, Jepang dikenal sebagai negara yang kerap membangun sebuah bangunan dari kayu. Untuk acara sekaliber Olimpiade, bangunan jelas harus terbuat dari logam. Masalahnya, logam adalah material yang sangat dibutuhkan Jepang saat itu untuk berperang.

Pada akhirnya, penasehat terdekat Kekaisaran Jepang, Koichi Kido, mengumumkan ketidaksanggupan Jepang menggelar Olimpiade 1940 pada 16 Juli 1938. Namun, saat itu ia juga berjanji Jepang akan menjadi membuktikan kemampuan menjadi tuan rumah saat perdamaian di wilayah Timur sudah tercipta.

Setelah Tokyo dicoret, IOC mencoba mengalihkan perhatian mereka kepada Helsinki yang sempat mengajukan diri. IOC pun siap mengubah jadwal jadi 20 Juli-4 Agustus 1940. Sayang, upaya IOC tetap sia-sia menyusul pecahnya Perang Dunia II. Sejak itu, Olimpiade pun ditangguhkan hingga kembali dihelat di London pada 1948.

Pada akhirnya, Tokyo baru bisa menepati janji mereka untuk menjadi tuan rumah pada Olimpiade 1964. Pelayanan yang diberikan Tokyo sebagai tuan rumah terbilang memuaskan. Sayang, mereka gagal menjadi juara umum setelah kalah bersaing dari Amerika Serikat dan Uni Soviet.