Sukses

Ronaldo Tewas Tertembak Usai Pembukaan Olimpiade Rio 2016

Kronologis kejadian yang menewaskan pria berusia 22 tahun ini masih simpang siur.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria tewas tertembak tidak jauh dari lokasi pembukaan Olimpiade 2016 yang berlangsung di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, Jumat (5/8/2016). Penyebabnya masih simpang siur. Polisi menyebutkan pria berusia 22 tahun merupakan pelaku kejahatan, tapi AP punya cerita berbeda.

Menurut pihak kepolisian Brasil, korban bernama Ronaldo Marques de Souza (22). Dalam pernyataan resminya, polisi menjelaskan, korban sebelumnya mengganggu para penonton yang keluar dari Maracana. Salah seorang petugas yang diperbantukan mengamankan Olimpiade kemudian menembaknya.

Namun fotografer Associated Press (AP) punya versi berbeda. Mereka mengaku telah mendengar beberapa kali letusan senjata yang memaksa para relawan Olimpiade di lokasi kejadian bersembunyi di balik mobil. Pelaku kemudian berjalan dari lokasi kejadian dan kabur dengan mobil ke arah parkiran kampus.

Pemerintah Brasil telah mengerahkan ribuan polisi dari berbagai wilayah untuk mengamankan jalannya Olimpiade 2016. Total 85 ribu petugas keamanan telah diterjunkan. Menurut pihak kepolisian, petugas yang menembak Ronaldo berasal dari wilayah di luar Rio de Janeiro, tapi tidak bersedia merincinya. 

Seperti dilansir USAToday, setelah polisi dan petugas medis tiba, petugas tampak memberikan pertolongan kepada korban yang darahnya telah menggenangi jalan. Pihak kepolsian menambahkan, mereka masih akan melanjutkan proses penyelidikan terhadap penembakan tersebut.

2 dari 2 halaman

Korban Kedua

Ini merupakan penembakan kedua yang memakan korban di Rio dalam sepekan ini.  Kedua kejadian ini juga sama-sama punya versi yang berbeda-beda.

Sebelumnya, seorang diplomat Rusia juga dikabarkan telah membunuh pria yang berusaha merampoknya saat turun dari mobil. Namun belakangan, Kedutaan Besar Rusia justru membantah salah seorang personelnya terkait dalam peristiwa penembakan tersebut.

Isu keamanan memang menjadi salah satu masalah yang mengganggu jalannya Olimpiade 2016. Tingginya angka kriminalitas di Brasil membuat petugas keamanan harus bekerja ekstra mengamankan acara ini. Setidaknya 85 ribu personel diterjunkan untuk menjaga suasana Olimpiade Rio 2016.