Liputan6.com, Rio de Janeiro - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic secara mengejutkan harus angkat koper lebih cepat di Olimpiade 2016. Petenis asal Serbia itu kalah dari petenis asal Argentina Juan Martin del Potro, pada Senin (8/8/2016) pagi WIB di putaran pertama nomor tunggal putra.
Baca Juga
Djokovic, yang begitu mendominasi sektor tunggal putra dalam beberapa tahun terakhir belum pernah menggenggam emas Olimpiade. Di tangan Del Potro, petenis Argentina, dia kalah 7-6(4), 7-6(2).
Selesai pertandingan, Djokovic pun tak kuasa menahan tangis kekecewaan. "Tidak diragukan lagi, ini adalah salah satu kekalahan terberat dalam kehidupan dan karier saya," tutur Djokovic dilansir dari Reuters.
Tahun 2016 ini, Djokovic berhasil menggondol titel Australia Terbuka dan Prancis Terbuka. Dia difavoritkan meraih medali emas Olimpiade, menggenapkan 12 gelar Grand Slam yang telah dikoleksinya.
Del Potro, sama terkejutnya dengan pecinta olahraga ini melihat sahabatnya gugur.
"Saya tak memperkirakan bisa mengalahkan Novak malam ini. Tapi saya memainkan pertandingan yang luar biasa, forehand saya bekerja dengan hebat," kata Del Potro, juara AS Terbuka 2009.
Setelah mengalahkan Djokovic, keduanya yang dikenal sebagai sahabat baik tersebut saling berpelukan.
"Atmosfer seperti ini saya alami beberapa kali dalam hidup, kebanyakan ketika saya di negara sendiri. Rasanya seperti saya sedang di negara sendiri. Saya merasa jadi orang Brasil," kata Djokovic terharu.
Advertisement