Liputan6.com, Rio de Janeiro - Harapan Eko Yuli Irawan untuk meraih medali emas cabang angkat besi kelas 62 kg Olimpiade 2016 Rio de Janeiro gagal diwujudkan. Pelaku di balik kegagalan Eko Yuli adalah Oscar Figueroa, lifter asal Kolombia.
Sejatinya, target Eko Yuli di Olimpiade 2016 adalah medali emas. Target itu sengaja ditingkatkan melihat pencapaian Eko Yuli di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London. Kala itu, Eko Yuli merebut perunggu di Beijing dan di London.
Baca Juga
Sayang, Eko Yuli harus kembali puas dengan raihan medali perak di Olimpiade 2016. Itu karena ia kalah dalam pertarungan di babak utama melawan Figueroa. Dengan total angkatan 318 kg, Figueroa unggul 6 kg atas atas Eko Yuli.
Anehnya, Figueroa langsung memutuskan pensiun seusai dikalungkan medali emas Olimpiade 2016. "Saya tak bisa menjelaskan perasaan saat ini. Saya sudah mengangkat beban selama 22 tahun dan sudah waktunya untuk pensiun. Itulah mengapa saya mencopot sepatu saya," tutur Figueroa seperti dikutip Super Sport.
Mengingat usianya yang sudah 33 tahun, Figueroa telah mengambil keputusan yang tepat untuk pensiun. Tangisnya pun pecah ketika mengenakan medali emas Olimpiade 2016. Ia juga mencium barbel yang diangkatnya dan mencopot sepatunya sebagai tanda pensiun.
Melihat ke belakang, perjalanan karier Figuero penuh dengan liku-liku. Namanya menjulang saat merebut perak Kejuaraan Dunia 2006 di kelas 62 kg. Ia hanya kalah dari Qiu Le dengan selisih 11 kg. Ia juga finis di peringkat keempat Kejuaraan Dunia 2007 di kelas 62 kg.
Pada Olimpiade 2008, Figueroa gagal mengukir prestasi setelah didera cedera pada tangan kanannya saat mencoba angkatan snatch. Ia pun angkat kaki dari Olimpiade 2008 dengan status DNF. Pada Olimpiade 2012, ia bangkit dengan merebut perak setelah mengalahkan Eko Yuli.
Sejatinya, Figueroa sendiri baru saja kembali beraksi setelah disanksi percobaan 16 bulan akibat divonis pengadilan dengan hukuman percobaan dua tahun dan didenda US$ 468 atas keterlibatannya dalam laporan palsu pencurian mobil.
"Itu bukan gangguan. Tapi, saya di sini untuk memberikan kabar baik dan kebahagiaan. Saya cukup lelah dengan hal tersebut. Saya heran mengapa pers terus mengulang pertanyaan-pertanyaan negatif," keluh Figueroa.
Advertisement