Beasiswa Antar Deni ke Panggung Angkat Besi Olimpiade

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berpotensi menambah pundi-pundi medali dari cabang angkat besi Olimpiade Rio 2016, yakni Deni. Atlet asal Bogor ini bakal turun pada nomor 77 kg pada Rabu (10/8) waktu sore waktu setempat di Riocentro, Brasil.

Atlet kelahiran Bogor, 27 tahun lalu tersebut sudah dua kali ikut serta dalam Olimpiade. Keikutsertaan pertamanya adalah pada Olimpiade di London 2012. Sayang, dia gagal meraih medali.

Kendati demikian, kegagalan itu tentu menjadi pelecut semangat bagi Deni. Terlebih, cabang angkat besi tanpa diduga sukses menjadikan Olimpiade 2016 panggung bagi Indonesia.

Tercatat, sudah dua atlet angkat besi Tanah Air yang sudah mendapatkan medali perak, yakni Sri Wahyuni lewat nomor 48 kg putri, dan Eko Yuli melalui nomor 62 kg putra. Kesuksesan tersebut tentu menjadi pelecut bagi Deni.

Apalagi, Deni punya pengalaman mumpuni pada kejuaraan lain, Dia berhasil meraih emas pada SEA Games 2013 melalui kelas 69 kg, dan peringkat ketiga snatch kelas 69 kg Kejuaraan Asia 2016.

Dapat Beasiswa

Deni bisa dibilang menggilai olahraga angkat beban ini karena mendapatkan program beasiswa di sekolahnya di salah satu kota Bogor. Dari sinilah, Deni mengenal olahraga angkat beban ini melalui pelajaran tambahan.

Padahal olahraga lain pernah berusaha dijajalnya. Mulai dari bela diri, sepak bola, sampai akhirnya jatuh hati kepada angkat besi. Keputusan Deni itu terbilang tepat. Pasalnya, dia akhirnya sedikit demi sedikit mulai mendapatkan prestasi pada olahraga yang dia geluti ini.

Bila dahulu memilih olahraga lain, Deni bisa saja tak  sampai ke panggung Olimpiade Rio 2016 ini. Karena banyak pesaing yang mungkin bisa lebih baik daripada atlet 27 tahun ini.

Kini, kegagalannya pada Olimpiade London tentu membuatnya lebih berpengalaman. Bukan hal yang mustahil, tradisi angkat besi dalam pagelaran kali ini turut disumbangkan atlet kelahiran 16 Juli 1989 tersebut.