Liputan6.com, Pesisir Selatan - Setelah menyelesaikan etape menantang berupa tanjakan tinggi di Puncak Lawang, Kabupaten Agam, Selasa, peserta Tour de Singkarak 2016 langsung dihadapkan dengan lintasan yang berbeda di etape lima dari Pesisir Selatan menuju Pariaman, Rabu (10/8/2016).
Baca Juga
Kondisi lintasan di etape lima ini bisa dipastikan menjadi makanan empuk bagi pebalap yang mempunyai spesialisasi sprint. Kondisi ini berbeda dengan etape sebelumnya yang memanjakan pebalap dengan spesialisasi tanjakan.
Dimulai dari Pantai Carocok Pesisir Selatan, sebanyak 85 pebalap dari 19 tim akan menjalani etape terpanjang sejauh 153,1 km. Di pantai yang berada di ujung timur Provinsi Sumatera Barat itu, semua pebalap akan ditawarkan wisata pantai yang eksotik dan alami.
Berbeda dengan pantai pada umumnya. Pantai Carocok ini juga didukung dengan wisata lainnya yang masuk sport tourism yaitu paralayang tepatnya di Bukit Langkisau yang lokasinya tidak jauh dari tempat wisata andalan Pesisir Selatan itu.
Selepas dari Pantai Carocok, langsung dihadapkan dengan lintasan cepat yang terdapat di titik sprint km 21,5 tepatnya di Pasar Tarusan. Setelah itu pembalap dihadapkan lintasan rolling dan melalui satu titik king of mountain (KOM) kategori 4 tepatnya di kam 63,7. Selanjutnya ada dua sprint lagi tepatnya di km 78,5 dan 126.
Adu cepat pasti akan terjadi hingga finis di Pantai Gondoriah, Pariaman. Semua pembalap sebelum finis akan disambut dengan bentangan pantai yang panjang. Pantai ini merupakan unggulan kota yang tidak begitu jauh dari ibukota Sumatera Barat itu.
Amir Kolahdouz yang saat ini memegang tiga gelar yaitu yellow jersey atau tanda pimpinan klasemen, polkadot jersey atau predikat raja jalanan dan green jersey atau predikat raja sprint bisa dipastikan akan kembali menjadi unggulan menjadi yang terbaik di etape ini.
Main Aman
Di etape lima, Amir dan kawan-kawan dipastikan tinggal mencari aman baik individu dan tim meski balapan masih menyisakan empat etape. Hal ini dilakukan untuk terus mengamankan posisi yang dipegang saat ini dan mengamankan predikat juara bertahan untuk kategori tim.
"Untuk besok saya akan mencoba bertahan. Yang jelas kerja sama tim sangat diperlukan. Untuk masalah strategi masih akan kami bahas dengan tim," kata Amir kepada wartawan.
Menurut dia, pada balapan tersisa dipastikan akan ketat. Apalagi selisih waktu tidak terlalu jauh dengan pembalap lawan, termasuk dengan Dadi Suryadi yang saat ini berada di posisi dua klasemen umum. Amir mengaku, pebalap asal Sumedang itu bagus dan pantas untuk terus diwaspadai.
Sementara itu untuk predikat pebalap Indonesia tercepat atau red white jersey tetap dipegang oleh Dadi Suryadi yang di etape empat mampu finis di urutan empat. Pembalap asal Jawa Barat ini kokoh di posisi tertinggi sejak etape pertama kejuaraan yang sudah masuk tahun kedelapan itu.
Dengan posisi saat ini, Dadi Suryadi mengaku akan terus mempertahankan posisinya. Apalagi, pada Tour de Singkarak 2016, pembalap berusia 27 tahun ini mampu memecahkan rekor karier pribadinya selama turun di balapan profesional.
"Iya. Saya pecah rekor ternyata. Selama ini saya belum pernah berada di posisi dua klasemen umum dalam balapan profesional. Saya senang bisa meraih posisi ini," kata Dadi.
Advertisement