Liputan6.com, Rio de Janeiro - Tim bulu tangkis Indonesia telah menjajal lapangan di stadion Riocentro - Pavilion 4, arena pertandingan Olimpiade Rio de Janeiro 2016, sejak Senin (8/8/2016) lalu. Ini dilakukan untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan, arah angin, cahaya lampu, dan sebagainya.
Baca Juga
Advertisement
"Lapangan agak berangin, soal penerangan sepertinya oke, tak ada masalah," kata Manajer Tim Bulu Tangkis Indonesia Rexy Mainaky pada hari kedua uji lapangan Selasa (9/8/2016) waktu setempat.
Sementara itu, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI Eng Hian mengatakan kondisi lapangan cukup berangin. Karena itu, dia meminta anak didiknya, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, untuk menyesuaikan diri dengan kondisi ini.
"Memang agak berangin lapangannya, lantai lapangan juga agak bergelombang, tetapi kata panitia akan ada perbaikan hari ini," ujar Eng.
"Anginnya sih tidak begitu kencang, arah anginnya hanya ke satu sisi saja. Memang agak tricky untuk pemain karena faktor kebiasaan. Jadi kami akan coba maksimalkan untuk adaptasi lapangan di sisa waktu latihan sebelum hari pertandingan nanti."
Menurut Eng, adaptasi yang paling jitu adalah jika pemain sudah merasakan seperti di tempat latihan mereka sehari-hari. "Jadi pemain akan menyesuaikan kondisi angin itu secara otomatis, mereka sudah terbiasa bagaimana mengarahkan bola ke sisi yang berangin tersebut. Sama seperti kami mencoba lapangan di Istora, semakin sering coba lapangan, diharapkan akan semakin membuat atlet nyaman dengan kondisi lapangannya," pungkas Eng.
Pertandingan bulu tangkis di Olimpiade 2016 akan dimulai pada Kamis (11/8/2016) besok, Ganda putra Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan akan menjadi wakil Indonesia pertama yang akan bertanding pada pukul 19.00 WIB menghadapi Manu Attri/Reddy BÂ Sumeeth dari India.