Liputan6.com, Jakarta - Target perolehan medali Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) di Olimpiade 2016 sebenarnya sudah tercapai. Ini menyusul keberhasilan Eko Yuli Irawan sukses rebut perak angkat besi kelas 62 kg pada Selasa (9/8/2016).
Baca Juga
- Momen-momen Tragis Rio Haryanto Selama Tampil di F1
- Formula 1: Manor Resmi Geser Rio Haryanto Jadi Cadangan
- I Ketut Ariana: Kejutkan Rio de Janeiro
Eko mempersembahkan medali perak setelah membukukan total angkatan 312 kg, hasil dari angkatan snatch 142 kg dan clean and jerk 170 kg. Medali emas direbut Figueroa Mosquera dari Kolumbia yang membukukan total 318 kg dan perunggu lifter asal Kazakhstan, Farkhad Kharky dengan angkatan 305 kg.
"Target PABBSI meraih dua medali sudah tercapai. Alhamdulillah, cabang angkat besi jadi pembuka jalan raihan medali Olimpiade," kata Ketua PB PABBSI, Rosan Perkasa Roeslani seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
Dengan keberhasilan Eko, angkat besi sudah sumbang 2 medali perak. Meski demikian, Tim angkat besi masih berburu medali. Sayang, target itu gagal diwujudkan Triyatno yang tampil di kelas 69 kg.
Namun, upaya ini masih dilakukan oleh lifter lainnya termasuk Deni (77 kg) yang baru tampil malam ini. Sayang, dia gagal ikuti jejak Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan karena hanya berada di posisi ke-5 kelas 77 kg.
"Sangat membanggakan. Eko telah membukukan prestasi terbaiknya dengan menyumbangkan medali kedua cabang olah raga angkat besi di Olimpiade Brasil. Prestasi ini merupakan buah dari kerja keras seluruh tim PB PABBSI dan dukungan rakyat Indonesia," kata Rosan, menambahkan.
Selain Eko, lifter putri nasional Sri Wahyuni Agustiani juga telah mempersembahkan medali perak di kelas 48 kg untuk Tim Merah Putih.
Â
Ia mengatakan, angkat besi adalah salah satu cabang olah raga yang kerap mempersembahkan medali bagi Indonesia di ajang Olimpiade. Sejak Olimpiade Beijing 2008 hingga Rio de Janeiro 2016 cabang angkat besi rajin mempersembahkan medali. Â
Advertisement