Sukses

5 Pemain yang Benci Mourinho

Siapa saja mereka?

Liputan6.com, Jakarta Jose Mourinho dikenal sebagai pelatih yang mahir dalam membangun hubungan dengan pemainnya. Itu adalah salah satu kelebihan Mourinho yang tak dimiliki banyak pelatih. Tak heran jika Mourinho selalu mendapat kasih sayang dari pemainnya.

Banyak pihak yang menilai Mourinho adalah pelatih dengan karakter yang keras. Itu karena Mourinho kerap melontarkan komentar-komentar pedas kepada siapa pun pihak yang berseberangan dengannya.

Di balik itu semua, Mourinho juga memiliki kelebihan dalam menarik dukungan dari para pemainnya. Itu karena ia bisa menempatkan dirinya sebagai sahabat para pemain. Di Chelsea, ia memiliki hubungan yang kuat dengan pemain seperti Frank Lampard dan John Terry.

Meski begitu, tak sedikit pemain yang memiliki hubungan buruk dengan Mourinho. Biasanya, sikap buruk Mourinho diperlihatkan dengan cara tak memainkan pemain tersebut. Setidaknya, ada lima anak didiknya yang sempat berseteru dengan Mourinho.

Berikut daftar lima pemain tersebut:

2 dari 6 halaman

1. Juan Mata

1. Juan Mata

Ketika kembali ditunjuk sebagai pelatih Chelsea pada musim panas 2013, Mourinho langsung mengindikasikan tak memasukkan Mata ke dalam rencananya. Padahal, Mata adalah pemain terbaik Chelsea dalam dua musim beruntun sebelum kehadiran Mourinho.

Alhasil, Mourinho pun tak banyak memberikan kesempatan kepada Mata. Pada akhirnya, Mata dijual Chelsea ke Manchester United pada Januari 2014. "Jika seorang pemain mewah mampu mencetak gol, assist, dan memiliki statistik bagus, maka saya senang menjadi pemain itu," kritik Mourinho kepada Mata pada Oktober 2015.

Lucunya, Mata malah harus kembali tampil di bawah asuhan Mourinho ketika MU merekrutnya sebagai pengganti Louis van Gaal. Tak heran jika Mata langsung masuk dalam daftar jual MU di musim panas ini.

Indikasi memburuknya hubungan antara Mata dan Mourinho terlihat pada laga Community Shield 2016 melawan Leicester City. Mata yang baru dimainkan di menit 63 malah ditarik Mourinho di menit 90+3. Mata pun bereaksi negatif atas keputusan Mourinho itu.

3 dari 6 halaman

2. Iker Casillas

2. Iker Casillas

Mourinho menjadi salah satu penyebab hancurnya karier Casillas di Real Madrid. Semua berasal ketika starting line up Madrid jelang laga melawan Barcelona pada musim 2010/2011 dibocorkan Marca. Mourinho mencurigai kekasih Casillas, Sara Carbonero, yang notabene seorang wartawan.

Ketegangan semakin memuncak di antara keduanya pada musim 2011/2012. Setelah insiden Mourinho mencolok mata Tito Vilanova, Casillas menghubungi pemain Barca, Xavi, untuk meredakan ketegangan. Bagi Mourinho, sikap itu dianggap sebagai pengkhianatan tingkat tinggi.

Dampak buruk pun langsung dirasakan Casillas. Mourinho menyingkirkan Casillas dari posisinya sebagai kiper utama. The Special One lebih memilih untuk memasang Diego Lopez, terutama sejak Casillas cedera tangan.

"Selama saya pelatih Madrid, Diego Lopez akan bermain," kata Mourinho saat itu.

4 dari 6 halaman

3. Andriy Shevchenko

3. Andriy Shevchenko

Kolaborasi antara Mourinho dan Sheva di Chelsea tak berjalan lurus. Padahal, saat itu Chelsea merekrut Sheva dari AC Milan di musim panas 2007 dengan mahar 51 juta euro. Ternyata, bukan Mourinho yang menginginkan Sheva, tapi Roman Abramovich.

Secara terbuka Mourinho mengatakan bahwa Sheva bukan pemain yang cocok dengan rencananya. Perkataan Mourinho ada benarnya. Selama dua musim di Chelsea, Sheva hanya mencetak 22 gol dari 76 laga.

"Pelatih tak pernah berbicara dengan saya atau memainkan saya di posisi yang tepat. Ia adalah pelatih yang memiliki keyakinan besar. Tapi, saya pernah punya pelatih yang jauh lebih baik," isi komentar Sheva mengenai Mourinho.

5 dari 6 halaman

4. Pepe

4. Pepe

Meski sama-sama berasal dari Portugal, terbukti Mourinho dan Pepe tak memiliki hubungan yang bagus. Buruknya hubungan keduanya memuncak di paruh kedua musim 2012/2013.

Semua berawal dari 'hukuman' yang diberikan Mourinho kepada Casillas. Selama perseteruan itu berlangsung, Pepe secara terang-terangan memihak Casillas. Bahkan, ia meminta Mourinho agar lebih menghormati Casillas.

Pepe semakin kesal dengan Mourinho setelah kehilangan posisinya sebagai bek tengah utama. Mourinho lebih memilih untuk memasang Raphael Varane bersama Sergio Ramos. "A berusia 31 tahun telah kehilangan tempat untuk seorang berusia 19 tahun. Ini adalah hukum kehidupan," ungkap Mourinho.

Ketika Mourinho pergi di akhir musim 2012/2013, Pepe berulang kali menyatakan tak merasa kehilangan sang pelatih. Bahkan, ia merasa hari-harinya di Madrid akan jauh lebih baik.

6 dari 6 halaman

5. William Gallas

5. William Gallas

Gallas melakukan kesalahan fatal saat menolak ikut rombongan Chelsea dalam tur pramusim ke Amerika Serikat pada 2006. Mourinho saat itu sangat marah dan menyebut Gallas kurang memiliki rasa hormat untuk keluarga Chelsea.

Gallas pun bereaksi dengan tidak menandatangani kontrak baru yang ditawarkan The Blues. Namun, hal itu tak membuat Mourinho melupakan Gallas. Ia membalas dendam kepada Gallas dengan merekrut Michael Ballack.

Setelah itu, Gallas pun memutuskan hijrah ke Arsenal. "Chelsea percaya sangat penting bagi pendukung kami dibuat sadar akan fakta-fakta mengenai Gallas dan kurangnya rasa hormat darinya kepada fans, pelatih, dan klub," cetus Mourinho.