Sukses

Tak Terima Diganjar Kartu Merah, Pemain Pukuli Wasit

Wasit itu memakai es batu untuk meredakan rasa sakit usai kena pukul.

Liputan6.com, Jakarta - Pencinta sepakbola Indonesia belum lupa dengan peristiwa pemukulan wasit oleh pemain Pieter Rumaropen pada laga Indonesia Super League kontra Pelita Bandung Raya, April 2013. Peristiwa serupa belum lama ini terjadi, bukan di Indonesia, tapi di Guatemala, salah satu negara di Benua Amerika.

Pemukulan wasit itu terjadi di kompetisi divisi tiga Guatemala, dalam pertandingan Deportivo Chicacao melawan Obrenos. Wasit yang diketahui bernama Sergio Castaneda ditanduk dan dipukul oleh salah satu pemain.



Seperti dilansir 101 Great Goals, insiden itu terjadi setelah sang wasit menganggap salah satu pemain, Daniel Pedrosa melakukan pelanggaran keras dalam sebuah perebutan bola. Castaneda langsung mengganjar Pedrosa dengan hukuman kartu merah.

Tidak terima dengan keputusan itu, Pedrosa langsung menanduk dan memberi bogem mentah kepada sang wasit. Castaneda terlihat kesakitan, sementara para pemain lain mencoba menghalangi Pedrosa untuk memukul lagi.

Pemain bernomor punggung 7 ini tidak lama meninggalkan lapangan, tapi para pemain kedua tim malah terlibat saling dorong. Petugas keamanan sampai harus masuk ke lapangan demi melerai.

Castaneda tampak masih kesakitan, namun situasi panas yang sempat terjadi di lapangan sudah mereda. Wajah sang wasit di bagian mata terlihat lebam dan ia menempelkan es batu untuk meredakan rasa sakit.

Belum diketahui kelanjutan kasus pemukulan wasit yang dilakukan Daniel Pedrosa. Namun, bukan tidak mungkin sanksi berat sudah menunggu Pedrosa dalam waktu dekat.

Video pemukulan wasit:

https://www.facebook.com/ChicacaoCanal14/videos/1644361405880608/