Liputan6.com, Jakarta - Atlet angkat besi Sri Wahyuni Agustiani sukses mempersembahkan medali perak Olimpiade untuk Indonesia dari nomor 48 kg. Debut manisnya di pesta olahraga empat tahunan tersebut mendapat apresiasi beragam dari orang-orang sekitarnya.
Yuni, masih tercatat sebagai mahasiswa semester lima di Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Kepulangan wanita 22 tahun tersebut ke Tanah Air disambut meriah oleh rekan-rekan sekampusnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada Minggu (14/8/2016) sore.
Advertisement
Baca Juga
Bukan hanya Yuni yang jadi idola baru di tempatnya belajar. Ternyata, pelatih Yuni, MG Supeni juga merupakan mahasiswi kampus yang berlokasi di Bekasi Utara, Jawa Barat tersebut.
"Kami berangkat dengan dua bus, disediakan fakultas. Selain teman-teman sekelas Yuni, anak fakultas ekonomi juga ikut karena Supeni anak ekonomi," kata Putri, teman sekelas Yuni kepada Liputan6.com.
Sebagai lifter yang mengandalkan kekuatan otot saat bertanding, Yuni di mata teman-temannya jauh dari kesan tomboy. Menurut Putri, dara kelahiran Bandung tersebut kerap hadir ke kelas dengan wajah berias make-up.
"Kak Yuni itu pendiam dan centil walau badannya kekar begitu. Tapi kalau sudah ngobrol suka ngelucu," ucap Putri.
Ditemui terpisah, Yuni mengakui kalau dirinya memang gemar berdandan. Dia bahkan suka mengeksplorasi bakatnya merias wajah kepada teman-temannya.
"Kalau diminta, saya suka mendandani teman-teman. Untuk diri sendiri saya suka sekali pakai lipstik merah menyala," kata Sri Wahyuni.
"Kalau ditanya bagian tubuh paling seksi, semuanya menurut saya indah. Saya bersyukur," katanya.