Liputan6.com, Rio de Janeiro - Bicara mengenai rekor pertemuan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah jauh dari pasangan Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Namun, manajer tim bulu tangkis Indonesia, Rexy Mainaky, tetap optimistis Owi/Butet bisa menang dan lolos ke final Olimpiade Rio 2016.
Hasil undian semifinal cabang bulu tangkis ganda campuran Olimpiade 2016 Rio de Janeiro tak berpihak kepada Owi/Butet. Pasalnya, ia akan bersaing dengan Nan/Yunlei untuk memperebutkan tiket semifinal. Seperti diketahui, Nan/Yunlei adalah penghuni peringkat 1 dunia.
Baca Juga
Nan/Yunlei juga unggul jauh atas Tontowi/Liliyana dalam hal rekor pertemuan. Keduanya sudah bertemu 18 kali di berbagai ajang. Hebatnya, 13 pertemuan mampu dimenangkan Nan/Yunlei. Pertemuan terkini mereka terjadi di Asia Championships 2016, 1 Mei 2016.
"Saya optimistis Owi/Lily bisa mengatasi Nan/Yunlei di semifinal. Kalau dibilang peluangnya 50:50. Bahkan, menurut saya Owi/Lily masih beberapa persen lebih unggul. Nan/Yunlei tak ada perubahan signifikan sejauh ini. Sementara Owi/Lily sudah membuktikan bisa bangkit lagi dari kondisi terpuruk," ungkap Rexy.
Sejak fase grup, langkah Owi/Lily terbilang mulus. Mereka tak mendapatkan hadangan berarti ketika bersaing dengan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), Bodin Issara/Savitree Amitrapai (Thailand), dan Robin Middleton/Leanne Choo (Australia) di Grup C.
Advertisement
Unggul pengalaman
Kemenangan lewat dua gim langsung sukses diukir Owi/Lily dalam tiga pertarungan tersebut. Sayang, hasil undian perempat final mempertemukan Owi/Lily dengan sesama Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto.
Meski begitu, undian tersebut tetap jadi sebuah keuntungan bagi Owi/Lily karena mereka unggul dalam hal pengalaman. Itu mengapa Owi/Lily bisa menang atas Praveen/Debby di perempat final. Kini, ujian yang jauh lebih sulit sudah menunggu mereka di semifinal.
Selain Tontowi/Liliyana, Rexy juga mengomentari penampilan Praveen/Debby. Meski gagal ke semifinal, Rexy menilai Praveen/Debby sudah menunjukkan kinerja yang apik.
"Penampilan Praveen/Debby cukup konsisten. Saat bertemu Nan/Yunlei di penyisihan, sepertinya Nan sudah siap menghadapi smes Praveen. Sementara Praveen setelah smes tidak ada follow up-nya. Itulah bedanya mereka dengan Nan/Yunlei yang lebih berpengalaman di Olimpiade. Apalagi, Nan/Yunlei juga juara bertahan," kata Rexy.
Advertisement