Liputan6.com, Jakarta - Bonus Rp 2 miliar dari pemerintah menanti peraih medali perak Olimpiade 2016, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani. Keduanya bukan hanya mendapatkan bonus sebagai atlet berprestasi, namun juga tunjangan hari tua sebesar Rp 15 juta setiap bulannya.
Turun di nomor 62 kg, Rio 2016 merupakan penampilan Eko yang ketiga, setelah meraih dua perunggu di Beijing 2008 dan London 2012. Lifter 27 tahun tersebut bercita-cita membuka pusat kebugaran sendiri agar memudahkan program latihannya.
Baca Juga
"Saya ingin membuka usaha, dan tidak jauh-jauh dari bidang olahraga juga. Saya ingin buka gym agar selesai kejuaraan bisa berlatih di rumah," tutur Eko dalam kunjungannya ke SCTV Tower, Selasa (16/8/2016) siang.
Pada Olimpiade kali ini, Eko melakukan total angkatan sebesar 312 kg. Dia hanya kalah dari Oscar Figueroa, lifter asal Kolombia. Sementara rekannya di nomor 48 kg putri, Sri Wahyuni meraih perak dengan total angkatan 192 kg.
"Siapa tahu ada anak-anak kecil yang ingin berlatih dan kami akan latih. Setidaknya kami memberikan fasilitas kepada masyarakat agar berolahraga," ucap Eko.
Berbeda dengan Eko, Sri Wahyuni hanya berniat untuk menabung. Baru berulang tahun ke 22 tahun pada 13 Agustus lalu, Yuni memiliki rencana jangka panjang.
"Belum mau diapakan (bonus Rp 2 miliar). Semuanya ingin disimpan dan fokus kembali ke Olimpiade Tokyo," kata Yuni.
Advertisement