Liputan6.com, Rio de Janeiro - Atlet BMX Indonesia, Toni Syarifudin bakal berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 pada Kamis (18/8/2016) dinihari WIB. Dia lebih percaya diri untuk menghadapi 31 atlet BMX lainnya dari seluruh dunia.
Sebelum tampil, Toni memanfaatkan waktunya untuk berlatih di San Diego. Trek di sana memiliki dua buah replika lintasan Olimpiade 2016.
Baca Juga
"Latihan di AS membuat saya lebih percaya diri karena treknya sama seperti di Rio, bahkan lebih besar dan sangat sulit," ucap Toni dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Pria berusia 25 tahun tersebut merasa beruntung bisa latihan di San Diego. Sebab, Toni bisa mengukur kemampuannya dengan berlatih bersama pembalap dari Amerika Serikat, Australia, dan Ekuador.
Meski sudah percaya diri untuk balapan nanti, Toni mengaku bahwa dirinya masih kesulitan mengatasi trek supercross di Rio de Janeiro. "Sebenarnya, trek seperti ini biasa saja kalau di luar negeri. Tapi, saya jadi kaget karena kita tidak punya trek seperti ini di Indonesia, jadinya tidak terbiasa," katanya.
Sementara itu, Chef de Mission, Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa Indonesia sudah harus menjadi yang nomor satu di ajang balap sepeda. Dia meminta Toni tidak mengeluhkan perbedaan trek antara di Indonesia dengan Brasil.
"Kalau mau maju sudah saatnya kita berpikir lebih jauh, mematok target kita untuk Olimpiade. Jangan hanya memikirkan diri sendiri saja. Trek (seperti di Rio) ini sudah jamak untuk gelaran tingkat dunia, sementara trek terbaik di Banyuwangi pun masih jauh kelasnya di bawah ini,” kata Oktohari.
Advertisement