Liputan6.com, Rio de Janeiro - Ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying harus puas mendapatkan medali perak dari cabang bulu tangkis Olimpiade 2016. Chan Peng Soon/Goh Liu Ying menyerah di tangan ganda Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Meski kalah, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying menuliskan sejarah bagi bulu tangkis Malaysia. Mereka kini menjadi satu-satunya ganda campuran Negeri Jiran yang mendapatkan medali perak di Olimpiade.
Advertisement
Baca Juga
Goh Liu Ying mengaku sangat sulit membendung ganda campuran Indonesia. Tontowi/Liliyana berada di puncak performa. Mereka kalah dua set langsung, 21-14, 21-12. Sempat merebut tiga poin beruntun di set kedua, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying gagal bangkit dan terus tertekan.
"Kami tidak bisa berkutik, mereka dalam bentuk permainan terbaik. Tekad mereka meraih kemenangan sangat besar," ujar Goh Liu Ying sebagaimana dilansir dari Strait Times.
Medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 membuat Chan Peng Soon/Goh Liu Ying melampaui target Federasi Bulu Tangkis Malaysia. "Kami berdua sangat bahagia bisa mendapatkan medali perak mengingat target kami hanya sampai semifinal," ujar Chan Peng Soon, pebulu tangkis 28 tahun itu.
Perjalanan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di Olimpiade 2016 membalikkan prediksi. Peringkat 11 dunia ini berhasil menyingkirkan ganda kuat Tiongkok, Xu Chen/ Ma Jin di partai semifinal. Chan Peng Soon/Goh Liu Ying menang dua set langsung, 21-13 dan 21-19.
Harimau Malaya masih memiliki peluang merebut medali emas dari cabang bulu tangkis dari nomor ganda putra. Goh V Sem/Tan Wee Kiong untuk akan menghadapi ganda Tiongkok, Fu Haifeng/Zhang Nan di final.