Sukses

Hasil Lengkap Atlet Indonesia di Olimpiade 2016

Kontingen Indonesia mengirimkan 28 atlet untuk tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2-16.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Kontingen Indonesia mengirimkan 28 atlet untuk tampil di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil yang digelar 5 hingga 21 Agustus 2016. Meski Olimpiade belum berakhir, Indonesia sudah bisa memastikan jumlah medali, yakni satu emas dan dua perak.

Ada 25 atlet Indonesia yang lolos langsung dari babak kualifikasi Olimpiade. Sedangkan tiga atlet lainnya mendapat wild card, yakni satu atlet atletik dan dua atlet renang.

Bulu tangkis menjadi cabang olahraga yang mengirimkan atlet paling banyak untuk berlaga di Rio de Janeiro, yakni 10 orang. Cabang ini pula yang berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia.

Berikut hasil lengkap atlet Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

2 dari 8 halaman

Angkat Besi

Angkat Besi

Cabang olah raga angkat besi mengirimkan tujuh atlet, yakni Surohmad (56 kg), Eko Yuli Irawan (62 kg), M Hasbi (62 kg), I Ketut Ariana (69 kg), Triyatno (69 kg), Sri Wahyuni (48 kg), dan Dewi Safitri (53 kg).

Dua atlet angkat besi, Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan sukses mempersembahkan medali perak untuk kontingen Indonesia. Untuk Sri Wahyuni, dia merupakan atlet pertama Indonesia yang meraih medali di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Dua atlet angkat besi itu bakal mendapat bonus sebesar Rp 2 miliar dari pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

3 dari 8 halaman

Rowing

Rowing

Atlet dayung putra Indonesia, La Memo gagal mempersembahkan medali untuk Indonesia. Dia tersisih di perempat final Olimpiade Rio. Secara keseluruhan, dia berada di peringkat ke-16 dari 32 atlet peserta.

Sementara atlet dayung putri Indonsia, Dewi Yuliawati gagal melewati babak repecharge. Dia mencatatkan waktu 8 menit 14,81 detik, berbeda tujuh detik dari peringkat empat asal Thailand, Phuttharaksa Neegree Rodenburg. Secara keseluruhan dia finis di posisi ke-29.

4 dari 8 halaman

Renang

Renang

Mendapat wild card, dua perenang Indonesia, Glenn Victor Sutanto dan Yessy Yosaputera gagal unjuk gigi di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Keduanya tumbang di babak awal.

Yessy yang turun di nomor 200 meter gaya punggung putri mencatat waktu 2:20.88 pada heat 1. Dia berada di urutan keempat pada heat 1, tertinggal dari Ekaterina Ivanova Avramova (Turki), Simona Baumrtova (Republik Ceko), dan Martina Van Berkel (Swiss).

Dalam ranking secara keseluruhan, dia berada di posisi ke-28 dari 28 atlet peserta di nomor ini.

Sementara Glenn yang turun di nomor 100 meter gaya kupu-kupu. Dia menempati peringkat ketiga di heat 2 dengan catatan waktu 54.25 detik. Glenn berada di posisi ke-25 dari 43 peserta.

5 dari 8 halaman

Atletik

Atletik

Cabang olahraga atletik mengirim dua atlet, yakni Maria Natalia Londa (lompat jauh) dan Sudirman Hadi (lari 100 meter). Sayang, keduanya juga gagal meraih medali untuk Indonesia.

Sudirman sempat tampil mengejutkan di fase kualifikasi dengan finis di posisi kedua pada heat 1 dengan catatan waktu 10,77 detik. Sayang, dia tidak bisa lolos ke babak pertama setelah finis di posisi terakhir, yakni sembilan.

Sementara itu, Maria Londa yang diharapkan mampu menyumbang medali emas Olimpiade karena mempunyai status peraih medali emas di Asian Games Incheon 2014 tak banyak bicara di Rio de Janeiro.

Wanita berusia 25 tahun tersebut menempati posisi 25 dari total 38 atlet. Lompatan pertama Maria pada kesempatan pertama sejauh 6,21 meter. Sementara di kesempatan kedua, Maria melompat sejauh 6,29 meter.

6 dari 8 halaman

Panahan

Panahan

Cabang olahraga panahan mengirim empat atlet, yakni Riau Ega Agatha (recurve putra), Ika Yuliana (recurve putri) serta Muhammad Hanif Wijaya dan Hendra Purnama (team recurve putra). Tapi atlet panahan tak bisa menyumbang medali untuk Indonesia.

Meski demikian, Riau Ega Agatha berhasil membuat kejutan di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Dia sukses menyingkirkan kandidat kuat peraih medali emas Olimpiade 2016 asal Korea Selatan, Kim Woojin di babak 32 besar.

Ega kalah 27-29 dari pemanah yang menggunakan kacamata tersebut. Namun ketenangan Ega membuatnya berhasil membalikkan keadaan. Dia sukses memenangkan tiga set selanjutnya dengan skor, 28-27, 27-24, dan 28-27. Ega menang dengan poin 6-2 atas Kim Woojin.

Sayang, sukses Ega tak berlanjut. Dia  gagal melewati adangan pemanah Italia, Mauro Nespoli. Bertarung di babak 16 besar, Riau Ega dipaksa menyerah dengan skor 0-6 (25-29, 27-29, 26-27) kepada Nespoli.

7 dari 8 halaman

Bulu tangkis

Bulu tangkis

Bulu tangkis mengirim 10 atlet di Olimpiade 2016, yakni Tommy Sugiarto (tungal putra), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Lindaweni Fanetri (tunggal putri), Nitya Krishinda Maheswari /Greysia Polii (ganda putri), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran), dan Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran).

Tommy Sugiarto, harapan Indonesia meraih medali Olimpiade tumbang di babak 16 besar. Dia kalah dari tunggal putra Inggris, Rajiv Ouseph 13-21, 21-14, dan 16-21.

Sementara Lindaweni Fanetri gagak mewujudkan targetnya di Olimpiade 2016, yakni lolos dari babak penyisihan. Dia malah kalah dari tunggal Vietnam, Vu Thi Trang (12-21 dan 11-21) dan Nozomo Okuhara (21-12 dan 21-12).

Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gagal lolos babak penyisihan Grup D. Mereka hanya berhasil meraih satu kemenangan dari pasangan India, Manu Attri/Sumeeth Reddy.

Pasangan putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii sukses mewujudkan target mereka, yakni lolos dari babak penyisihan grup. Sayang, mereka tersingkir di babak delapan besar. Nitya/Greysia dikalahkan pasangan Tiongkok, Tan Yuanting/Yu Yang dengan skor 11-21 dan 14-21.

Ketika jagoan bulu tangkis Indonesia sudah bertumbangan, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses membuat bangga seluruh rakyat Indonesia. Mereka berhasil mempersembahkan medali emas, tepat pada HUT ke-71 Republik Indonesia, dua hari lalu.

Tontowi/Liliyana mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dalam pertarungan dua set, yakni 21-14 dan 21-12.

8 dari 8 halaman

BMX

BMX

Satu satunya atlet sepeda BMX Indonesia yang berlomba di ajang Olimpiade Rio 2016, Toni Syarifudin, gagal melaju ke babak semifinal. Dia gagal setelah mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya mengalami patah tulang selangka di babak perempat final.

Dia sempat dirawat di unit kesehatan Stadion Deodoro. Karena keterbatasan ambulans, Toni dilarikan ke rumah sakit di kampung atlet. Kemungkinan besar Toni masih harus tinggal di Rio de Janeiro, mengingat cedera yang dideritanya.