Sukses

Wanita Berhijab Ukir Sejarah Baru Iran Lewat Olimpiade Rio 2016

Kimia Alizadeh Zenoorin sebelumnya juga pernah memenangi Olimpiade Remaja 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Kimia Alizadeh Zenoorin mencetak sejarah baru bagi Iran. Wanita berhijab yang baru berusia 18 tahun tersebut menjadi atlet taekwondo putri pertama dari Negeri Para Mullah yang berhasil merebut keping medali di pentas Olimpiade musim panas.

Zenoorin meraih perunggu pada Olimpiade 2016 untuk kelas 57 kg. Pada perebutan tempat ketiga dia mengalahkan Nikita Glasnovic dari Swedia dengan skor 5-1 setelah di babak repechage mengalahkan wakil Thailand Phannapa Harnsujin 14-10. 

"Saya berharap bisa mengukir sejarah lewat medali emas. Saya berterima kasih kepada Tuhan atas sejarah yang saya ukir lewat medali perunggu sekaligus membuka jalan bagi wanita-wanita Iran lainnya," kata Zenoorin seperti dilansir The Sun. 

"Saya sangat antusias dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orangtua saya dan pelatih. Mereka selalu setia berdiri di belakang saya dan saya sangat gembira," ujar Zenoorin menambahkan.

Ini merupakan medali Olimpiade kedua yang berhasil diraih Zenoorin. Sebelumnya dia memenangi Olimpiade Remaja 2014. Namun pengalaman ini tidak banyak membantunya saat tampil di Rio de Janeiro, Brasil. Zenoorin mengaku tetap grogi.

"Saya masih muda. Jadi jujur saja, meraih dua gelar Olimpiade ini sangat luar biasa," katanya. "Saya mulai menangis sebelum semifinal sebab saya merasa grogi dan sangat tertekan. Syukurlah saya akhirnya bisa melewati itu semua," ujar Zenoorin.

Perjuangan Alizadeh merebut perunggu sebenarnya tidak mudah. Dia sempat kalah 7-8 dari atlet Spanyol, Eva Calvo Gomez, di babak perempat final. Namun Zenoorin kembali berpeluang merebut medali setelah merebut babak repechage. Hanrsujin. Gomez sendiri harus puas dengan medali perak usai kalah 7-16 pada babak final melawan wakil Inggris Raya, Wondre Jones. Jones merupakan atlet taekwondo yang berhasil dikalahkan Zenoorin saat merebut perunggu pada Kejuaraan Dunia, tahun lalu.

"Tentu saja ada tekanan yang saya dapatkan sebagai juara Olimpiade (Remaja), namun saya tidak tahu seberapa besar. Dukungan yang saya dapatkan sangat luar biasa dan saya ingin berterima kasih kepada semua orang. Ini menjadi dunia yang mutlak untuk menjadi juara kembali," ujar Zenoorin. Sejauh ini, Iran telah memenangi lima medali dari Olimpiade Rio.