Sukses

Galliani Bela Kebijakan Transfer AC Milan

Manajemen Milan disebut-sebut lambat dalam merekrut pemain di bursa transfer musim panas dan tidak memiliki rencana pembelian pemain.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden AC Milan, Adriano Galliani membela kebijakan transfer timnya. Manajemen Milan disebut-sebut lambat dalam merekrut pemain di bursa transfer musim panas dan tidak memiliki rencana pembelian pemain yang matang menghadapi musim baru.

Sejauh ini, Milan baru mendapatkan dua pemain menyongsong musim baru Serie A 2016/17. Milan mendapatkan pemain depan, Gianluca Lapdula dari Pescara dengan nilai transfer 9 juta euro. Selain itu, Milan juga mendatangkan pemain bertahan asal Argentina, Leonel Vangiono dengan status bebas transfer dari Atletico River Plate.

Padahal, I Rosonerri juga mengincar pemain kondang seperti Nolito dari Celta Vigo dan Graziano Pelle yang memperkuat Southampton. Namun sejauh ini, Milan mampu mendatangkan pemain lagi. Bahkan, berhembus rumor, I Diavolo Rosso ingin kembali merekrut Zlatan Ibrahimovic dengan status bebas transfer dari Paris Saint Germain (PSG). Tapi Ibrahimovic lebih dulu merapat ke Manchester United.

Mengenai transfer Milan yang berantakan, Galliani menyatakan, "Strategi transfer sudah disepakati antara semua elemen di klub ini," kata pria berkepala plontos ini sebagaimana dilansir dari Football Italia.

AC Milan

Menurut Galliani, para investor kini mempengaruhi kebijakan transfer pemain. Kebijakan membeli pemain kini berada di tangan Fininvest dan pemilik baru dari Tiongkok, selain tim pelatih. "Ini di luar kebiasaan kami, karena sekarang Fininvest (perusahaan Silvio Berlusconi) dan para investor Tiongkok ikut mengambil kebijakan. Anggaran itu telah disetujui."

Tangan kanan pemilik Milan, Silvio Berlusconi ini menerima dengan lapang dada kritik soal transfer Milan. "Kritik maupun pujian, semuanya bagian dari sepak bola," ujar Galliani. 

Minim pemain bintang menjadi salah satu alasan, Milan gagal bersaing di papan atas klasemen Serie A. Penjualan pemain bintang membuat kekuatan Pasukan Merah Hitam tergerus. Milan menjual dua pemain bintang, bek Thiago Silva dan bomber, Zlatan Ibrahimovic  ke Paris Saint Germain (PSG). Kepergian dua pemain tersebut membuat kekuatan Milan menurun drastis. Dalam tiga musim terakhir, Milan gagal menembus kompetisi Eropa.