Sukses

Sempat Diragukan Orangtua, Liliyana Natsir Kini Jadi Panutan

Kontribusi Tontowi/Liliyana membuat tradisi emas Indonesia di ajang Olimpiade berlanjut.

Liputan6.com, Jakarta Keberhasilan meraih emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir kini menjadi pujaan banyak pihak. Kesuksesannya tentu menginspirasi atlet-atlet bulu tangkis muda di Indonesia saat ini.

Sejarah tercipta lewat pukulan raket Tontowi/Liliyana kala melawan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia). Setelah memastikan kemenangan 21-14, 21-12, Tontowi/Liliyana sukses mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di Olimpiade 2016.

Itu adalah emas perdana Indonesia di ajang Olimpiade setelah sempat terputus pada Olimpiade London 2012. Tak heran jika namanya kini dielu-elukan masyarakat Indonesia. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo pun ikut melayangkan pujian kepada Tontowi/Liliyana.

Ternyata, saat baru memulai kariernya di bulu tangkis, Liliyana sempat membuat kedua orangtuanya, Beno Natsir dan Olly Maramis khawatir. Mereka ragu dengan masa depan Liliyana bila serius menekuni profesi sebagai pebulu tangkis.

Hal itu diungkap Liliyana saat berkunjung ke SCTV Tower, Kamis (25/8/2016). "Mereka sempat bilang, 'Mau jadi apa kalau tidak berprestasi di bulu tangkis?' Untungnya, sekarang bagi atlet berprestasi sudah terjamin. Jadi, tidak perlu khawatir. Sekarang saya mengajak adik-adik untuk berani jika memilih bulu tangkis sebagai karier. Tentu ini akan menjadi motivasi," kata Liliyana.

Sukses yang digapai Tontowi/Liliyana membuat keduanya masing-masing diguyur bonus Rp 5 miliar dari pemerintah. Mereka juga mendapat bonus tambahan dari PBSI.  Mengenai bonus itu, Liliyana mengaku sudah punya rencana dalam waktu depat.

"Kalau saya akan menepati janji kepada keluarga dan teman-teman. Kebetulan teman-teman mengajak saya berlibur jika dapat emas. Tapi, tentu saya harus berkomunikasi lebih dulu dengan tim pelatih dan PBSI," tutur Liliyana.

Video Terkini