Sukses

Ketua PBSI: Stok Tunggal Putra Aman

Tunggal putra punya atlet muda, seperti Ihsan Maulana, Anthony Ginting, dan Jonatan Christie.

Liputan6.com, Jakarta - Bulu tangkis Indonesia terselamatkan dengan prestasi pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang meraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Kesuksesan itu tidak diikuti atlet bulu tangkis lainnya.

Tunggal putra Indonesia, Tomy Sugiarto misalnya. Dia harus tersingkir di babak 16 besar dari tunggal putra Inggris, Rajiv Ouseph. Sektor tunggal putra Indonesia sendiri baru meraih satu medali pada tahun 2016 ketika Sony Dwi Kuncoro menjuarai Singapura Terbuka, April lalu.

Meski demikian, Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Gita Wirjawan tidak mempermasalahkan minimnya prestasi dari tunggal putra. Menurutnya, Indonesia punya banyak atlet berpotensi di sektor ini.

"Kalau di tunggal putra ada Ihsan Maulana, Anthony Ginting, dan Jonatan Christie. Stok tunggal putra sudah aman. Mereka membutuhkan dua atau tiga tahun lagi untuk bersinar di dunia bulu tangkis," kata Gita saat diwawancarai Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Gita malah mencemaskan sektor tunggal putri. Menurutnya, Indonesia belum punya banyak stok atlet putri selepas peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susi Susanti memutuskan untuk pensiun.

"Di tunggal putri kami masih harus memperdalam. Ini bakal menjadi pekerjaan kami untuk melakukan pembinaan lebih dalam dengan cara penggalian talenta baru," ujarnya.

"Tapi saya sudah cukup puas dengan atlet muda seperti Gregoria Mariska, Fitriani, hingga Lindaweni Fanetri. Sekarang kami harus cari cara agar stok tunggal putri lebih banyak," ucap Gita menambahkan.

Meski demikian, Gita mengatakan bahwa PBSI telah melakukan pembinaan atlet muda dengan tepat. "Dengan pondasi yang sudah ditetapkan, perkembangan bulu tangkis Indonesia sangat bagus. Pembinaan atlet muda untuk ke depannya juga bagus," ujarnya.