Sukses

Penyebab Utama Lorenzo Tertinggal dari Marquez dan Rossi

Hasil di Brno membuat Lorenzo disalip Rossi di klasemen pembalap.

Liputan6.com, Brno - Di MotoGP 2016, pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, seakan tak punya daya untuk bersaing dengan Marc Marquez dan Valentino Rossi. Itu mengapa secara perlahan posisinya di klasemen pembalap merosot.

Padahal, Lorenzo datang di musim ini dengan status sebagai juara bertahan. Musim lalu, ia menunjukkan aksi mengesankan hingga mampu merebut gelar juara dunia MotoGP. Setelah bertarung sengit dengan rekan setimnya, Rossi, Lorenzo akhirnya unggul lima poin di akhir musim.

Berbeda dengan musim lalu, di musim ini Lorenzo begitu kesulitan memaksimalkan kecepatan Yamaha YZR-M1 tunggangannya. Padahal, ia meraih hasil bagus di enam balapan perdana. Satu-satunya hasil buruk adalah saat ia gagal finis di Argentina.

Sisanya, Lorenzo merebut tiga podium juara dan dua kali runner-up. Sayang, hasil di lima balapan terakhir tak memuaskan Lorenzo. Wilco Zeelenberg, manajer tim Lorenzo, mengungkapkan penyebab utama hasil buruk yang didapat anak buahnya itu.

"Sudah jelas ia kehilangan banyak feeling, terutama dengan Michelin ketika hujan. Itu sudah menjadi masalah di Assen hingga di Brno. Sangat berbeda dengan Bridgestone saat kondisi basah. Michelin tak begitu pandai dalam hal ini," kata Zeelenberg seperti dilansir Crash.

Dari hasil beberapa balapan terakhir, Lorenzo menjadi salah satu pembalap yang dirugikan dengan performa Michelin. Sebagian keluhan berpusat pada kinerja ban depan yang tak bisa menahan tekanan ketika aspal mengering. Alhasil, karet ban pun terlihat mudah sobek.

2 dari 2 halaman

Solusi dari Michelin

Sejatinya, Michelin telah mencoba solusi dengan menyiapkan ban basah kompon medium. Hasilnya sempat memuaskan. Namun, masalah kembali terjadi ketika lintasan cepat mengering. Salah satu contohnya adalah kesialan yang didapat Andrea Dovizioso. Ban motor pembalap Ducati itu terlihat tercabik-cabik pada MotoGP Republik Ceko lalu.

"Sulit untuk dijelaskan. Tapi, ada pertanda Lorenzo mulai memahami karakter ban depan Michelin di Brono dan pengaturan yang diperlukan untuk mendapatkan hasil maksimal meskipun pada akhirnya ia memacu terlalu keras," tutur Zeelenberg.

Dari empat balapan terakhir, Lorenzo hanya sekali naik podium. Itu saat ia finis di urutan ketiga MotoGP Austria. Hasil lain yang didapat Lorenzo adalah gagal finis di Catalan, urutan ke-10 di Belanda, urutan ke-15 di Jerman, dan urutan ke-17 di Rep Ceko.