Liputan6.com, Palembang - Sudah dua bulan ini, nasib ratusan atlit disabilitas Sumatera Selatan (Sumsel) yang menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang terkatung-katung.
Di tengah padatnya jadwal latihan jelang Pekan Paralympian Nasional (Peparnas) di Malang,Oktober 2016 mendatang, para atlet disabilitas harus bertahan dengan asupan gizi yang rendah. Parahnya, jatah konsumsi yang sangat minim membuat puluhan atlet disabilitas Sumsel jatuh sakit dan bahkan harus dilarikan ke rumah sakit.
Diungkapkan Ketua National Paralympic Committee (NPC) Sumsel, Ryan Yohwari, selama mengikuti Pelatda di JSC Palembang sejak Juli 2016 lalu, pihaknya tidak mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
Baca Juga
“Dari total 104 orang atlet disabilitas dan pelatih, biaya konsumsi yang dianggarkan Pemprov Sumsel hanya untuk 70 porsi. Sehingga kami terpaksa mengurangi jatah makan atlet dan pelatih agar bisa dibagi rata ke seluruh peserta Pelatda. Padahal, kami setiap hari harus berlatih dan sangat menguras tenaga agar bisa tampil maksimal di Malang nanti,” ujarnya kepada Liputan6.com.
Karena kekurangan asupan gizi selama latihan, puluhan atlet disabilitas jatuh sakit. Bahkan, tiga orang atlet harus dilarikan ke rumah sakit karena penyakit maag akutnya kambuh. Ketiga atlet tersebut adalah Ilman Firmansyah, Septian dan Kiki dari cabang atletik. Selain itu, uang saku untuk para atlet dan pelatih pun tidak ada
Karena pencairan anggaran dari Pemprov Sumsel sangat minim dan tidak mencakupi seluruh kebutuhan Pelatda, NPC melayangkan surat audiensi ke Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, yang juga ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel. Kendati sudah sepuluh kali mengajukan audiensi, namun hingga saat ini belum ada respon.
Bahkan, saat menghubungi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumsel, Akhmad Yusuf Wibowo, pihaknya juga tidak mendapatkan jawaban apapun.
“Kami sudah hubungi Kadispora Sumsel yang juga menjabat Ketua Kontingen Sumsel untuk even Peparnas, baik melalui pesan singkat maupun telepon, namun tidak ada respon. Padahal, kegiatan seperti ini harusnya mendapat perhatian pemerintah, terkhusus dinas terkait,” ungkapnya.
Pengurus NPC Sumsel juga sudah berusaha menemui Gubernur Sumsel secara langsung. Namun sayang, Alex Noerdin sedang bertugas keluar negeri. Lalu, mereka mengajukan pertemuan dengan Asisten III Setda Sumsel Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Ahmad Najib.
Ahmad Najib mengatakan, pihaknya akan menampung keluhan para peserta Pelatda dan berkoordinasi dengan dinas terkait. “Untuk anggaran Peparnas merupakan tanggung jawab Dispora Sumsel. Kita akan cari solusinya secepatnya,” ujarnya.