Sukses

8 Transfer Terheboh yang Nyaris Berhasil: Pele ke MU

Pele hingga saat ini sama sekali tidak pernah merasakan atmoser sepak bola Eropa.

Liputan6.com, Jakarta - Legenda hidup sepak bola dunia, Pele, sama sekali tidak pernah merumput di Eropa. Hingga memutuskan gantung sepatu, hanya ada dua klub yang sempat diperkuat mantan pemain tim nasional (Timnas) Brasil tersebut; Santos dan New York Cosmos. Kedua klub ini sama-sama berlaga di liga domestik Brasil.

Fakta ini lah yang selalu dijadikan Diego Maradona mengklaim dirinya lebih baik dari Pele. Mantan pemain asal Argentina tersebut menyebut karier Pele yang sudah merasakan 3 gelar juara dunia tersebut masih tidak lengkap karena tidak pernah merasakan atmosfer sepak bola Eropa seperti dirinya.

Namun Pele sebenarnya pernah punya kesempatan untuk mencicipi sepak bola Eropa. Seperti dilansir The Sun, saat namanya melejit pada tahun 60-an, Pele sebenarnya sempat dapat tawaran dari klub-klub Spanyol, Inggris, dan Italia. Namun saat itu Pele bergeming dan enggan meninggalkan klub masa kecilnya.

"Real Madrid menginginkan saya, bersama Manchester United, dan Juventus. Saya kepikiran ingin tampil di Eropa, tapi saya lebih memilih bertahan dengan klub yang saya cintai, Santos," kata pria bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento tersebut beberapa waktu lalu.

Namun Pele tidak sendiri. Sejumlah pemain ternama lainnya juga pernah mengalami kejadian yang tak jauh berbeda. Sempat dikaitkan dengan salah satu klub, tapi akhirnya batal bergabung hingga saat ini. Berikut rumor transfer pemain ternama yang pernah menghebohkan tapi batal terwujud:

2 dari 4 halaman

Maradona Hingga Gazza

1. Diego Maradona ke Sheffield United (1978)
Harry Haslam, mantan manajer tim berjuluk Blades ini sebenarnya menjadi saksi kehebatan Maradona saat baru berusia 17 tahun. Dia sempat melihat kehebatan si pemilik 'Gol Tangan Tuhan'  saat mencari bakat ke Argentina.

Terbius dengan permainan Maradona, Haslam lalu menawarkan £200,000 untuk memboyongnya ke Inggris. Namun dewan Sheffield tidak menyetujui usulan itu dan memilih membeli Alex Sabella seharga £160 ribu. Musim berikutnya, Sheffield degradasi, sedangkan Maradona terus melejit bersama klub lain.

2. Ruud Gullit (1980) dan Paul Gascoigne (1983) ke Ipswich
Dua pemain terbaik di eranya, Gullit dan Gascoigne nyaris bermain bersama di Portman Road. Namun Bobby Robson menolak tawaran itu. Mantan pemain timnas Inggris tersebut sangat khawatir dengan disiplin Gullit dan menganggap Gascoigne terlalu gemuk.

Ruud Gullit nyaris satu tim dengan Paul Gascoigne.

3. Paul Gascoigne ke Manchester United 1988
Kesempatan kembali datang kepada Gazza. Saat meninggalkan Newcastle, Gazza mendapat tawaran dari Tottenham Hotspur dan Manchester United.

Gascoigne sebenarnya telah berjanji kepada Sir Alex Ferguson untuk pindah ke Old Traffordd sebelum pelatih asal Skotlandia itu liburan ke Malta. Sayang, saat Fergie berada di kepualauan Mediterania itu, Gazza justru menerima pinangan Spurs dan pindah ke White Hart Lane. 

3 dari 4 halaman

Duo Prancis

4. Eric Cantona ke Sheffield Wednesday 1992
Sebelum menjadi raja di Manchester United, Cantona telah melanglang buana ke berbagai klub Eropa. Dia juga pernah nyaris bergabung dengan Sheffield Wednesday. Namun upaya ini akhirnya gagal dan Cantona memutuskan untuk bergabung dengan Leeds United.

Adalah Michel Platini yang 'menjajakan' Cantona ke Sheffield Wednesday. Dia ingin menyelamatkan karier The King yang terancam berakhir akibat sikap tempramentalnya di dalam maupun luar lapangan. Saat itu, pemain asal Prancis itu baru saja dihukum tak bisa tampil karena melempar bola ke wasit.

Manajer Owls kala itu, Trevor Francis, memberi kesempatan Cantona trial di timnya. Namun buruknya cuaca membuat Cantona tidak bisa mengembangkan performanya dan klub ingin menambah durasi trial-nya.

Cantona merasa terhinda. Dia lalu menolak tawaran Sheffield dan memilih bergabung dengan Leeds United. 

Zinedine Zidane nyaris bergabung dengan Blackburn Rovers

5. Zinedine Zidane ke Blackburn 1995
Bos Blackburn Rovers, Kenny Dalglish pernah tertarik ingin mendatangkan Zinedine Zidane ke Lancashire.  Namun sang pemilik, Jack Walker menolaknya. "Kenapa Anda mau mendatangkan Zidane saat kita masih punya Tim Sherwood?" kata Walker kepada Dalglish.

Tiga tahun setelah itu, Zidane berhasil menjuarai Piala Dunia ddan merebut gelar Ballon d'Or di usia 26 tahun. Sedangkan setahun sebelumnya, Sherwood yang sudah berusia 30 tahun baru sekali merasakan satu kemenangan bersama timnas dari tiga caps bersama Inggris. 

4 dari 4 halaman

Ronaldo Hingga Rivaldo

6. Cristiano Ronaldo ke Liverpool/Arsenal 2003
Pemenang tiga gelar Ballon d'Or sempat jatuh cinta kepada Arsenal saat pertama kali mengunjungi tim asal London Utara tersebut. Namun manajer The Gunners, Arsene Wenger, gagal memanfaatkan peluang itu. Dia tidak mencapai kata sepakat dengan Sporting Lisbon.

Di saat yang bersamaa, Liverpool juga sempat melayangkan tawaran sebesar £5.7 juta kepada Sporting Lisbon demi mendapatkan Ronaldo. Pemain yang akrab disapa CR7 itu bahkan sudah memberikan sinyal setuju.

"Liverpool adalah salah satu klub terbaik di Inggris dan setiap pemain pasti bermimpi untuk memperkuat klub yang penuh tradisi itu. Saya berharap mereka melayangkan tawaran yang bagus bagi kedua pihak, saya maupun klub Sporting Lisbon," kata Ronaldo kala itu.

Sayang, tak satupun yang menemui kata sepakat. Ronaldo akhirnya pindah ke Manchester United dengan nilai mahar sebesar £12.5 juta.

7. Rivaldo ke Bolton 2004
Pemain asal Brasil ini tidak mengiayakan tawaran yang sempat datang dari Bolton. Namun setelah berpikir beberapa waktu, Rivaldo lalu memberi lampu hijau untuk bergabung dengan pemain-pemain sekelas Youri Djorkaeff, Hierro, dan Jay Jay Okocha di Bolton.

Mantan pemain timnas Brasil, Rivaldo

"Ada peluang, sejauh klub menawarkan lebih banyak uang dan pertandingan yang saya minta," katanya. "Klub bagus, stadionnya sangat nyaman dan tantanganku adalah membawa klub ini ke kancah Eropa. Jika saya mencapai kesepakatan dengan Bolton, saya akan tinggal di Manchester," kata  Rivaldo.
Namun kesepakatan tidak tercapai. Tanpa Rivaldo, Bolton pun finis hanya dua poin dari level Liga Champions.

Â