Liputan6.com, Jakarta - Zlatan Ibrahimovic langsung didaulat menjadi bintang baru Manchester United (MU). Kiprah awalnya pun tidak mengecewakan. Ibrahimovic sukses mencetak empat gol di empat laga awalnya bersama MU: tiga di Liga Primer, satu di Piala Community.
Tak hanya itu, Ibrahimovic juga berpeluang mencetak banyak rekor bersama MU. Yang sudah pasti, jika berhasil membawa MU juara, Ibrahimovic akan mencetak rekor sebagai pemain yang sukses menjuarai liga di lima negara berbeda.
Baca Juga
Sejauh ini, Ibrahimovic memang telah sukses memenangkan gelar-gelar liga di empat negara berbeda. Dia mengawali suksesnya bersama Ajax Amsterdam di Liga Belanda saat berusia 19 tahun.
Hengkang ke Italia, Ibrahimovic juga sukses meraih dua scudetto bersama Juventus, meski kemudian gelar itu dicopot karena kasus Calciopoli. Dia lalu hijrah ke Spanyol dan membawa Barcelona juara La Liga.
Kembali ke Italia, Ibrahimovic bergabung ke Inter Milan dan membawa rival sekota AC Milan itu jadi juara Serie A tiga musim berturut-turut. Hingga akhirnya Ibrahimovic bergabung dengan Paris Saint Germain di Liga Prancis.
Di Prancis, Ibrahimovic juga menoreh sukses besar. PSG dibawanya empat musim berturut-turut jadi kampiun Ligue 1. Namun, ternyata bukan hanya Ibrahimovic yang sukses jadi juara di empat negara berbeda.
Berikut ini, pemain-pemain yang "selevel" dengan Ibrahimovic, karena punya prestasi serupa:
Advertisement
Jiri Jarosik (Rep Ceko, Rusia, Inggris, Skotlandia)
Jarosik memulai karier di kampung halamannya Republik Ceko dengan bergabung dengan Sparta Prague, tahun 1996. Di klub ini, dia menuai sukses dan memenangkan enam gelar Liga Ceko.
Jarosik lalu hengkang ke Rusia dan membela CSKA Moscow. Meski hanya dua musim, dia berhasil mengantarkan CSKA memenangkan Liga Rusia 2002/03.
Hengkang ke Inggris, Jarosik juga sukses bersama Chelsea. Dia mengantar klub asal London itu memenangkan Liga Primer 2004/05 dan Piala Liga 2005.
Bahkan, saat bergabung dengan klub Skotlandia, Celtic, dia juga berhasil memenangi juara liga pada musim 2006/07. Jarosik pensiun pada tahun 2015 bersama klub Spanyol, Alaves.
Advertisement
Mateja Kezman (Serbia, Belanda, Inggris, Turki)
Kezman sempat membuat heboh dengan mencetak 105 gol dari 122 pertandingannya saat membela PSV Eindhoven (2000-2004) Bersama Eindhoven pula dia sukses memenangkan gelar Liga Belanda 2000/01 dan 2002/03. Itu gelar pertamanya di luar negeri. Sebelumnya, dia menjadi juara liga di negerinya bersama Partizan Beograd.
Setelah itu Kezman hijrah ke Inggris dan bergabung bersama Chelsea. Di London, Kezman memenangkan Liga Primer 2004/05, sebelum hengkang ke Turki dan mengantarkan Fenerbahce juara liga musim 2006/07.
Setelah itu, Kezman sebenarnya berpeluang meraih gelar kelimanya di lima negara, saat membela BATE Borisov. Sayangnya, dia tak cukup banyak tampil sehingga tak mendapatkan medali saat BATE juara.
Maxwell (Belanda, Italia, Spanyol, Prancis)
Namanya memang tidak setenar Cristiano Ronaldo ataupun Lionel Messi. Namun, Maxwell sudah banyak menulis tinta emas di sepak bola dunia.
Pemain asal Brasil ini pernah sukses, juara di empat liga Eropa. Diawali ketika dia jadi juara Eredisi di Liga Belanda bersama Ajax Amtsterdam pada 2001/02 dan 2003/04.
Setelah itu, Maxwell juga sukses jadi juara di Liga Italia bersama Inter Milan. Di Spanyol, Maxwell kembali menoreh sukses, juara liga bersama Barcelona.
Begitu juga saat Maxwell membela klub Prancis Paris Saint Germain. Di PSG, Maxwell empat kali jadi juara liga" 2012/13, 2013/14, 2014/15, dan 2015/16.
Advertisement
Rade Prica (Denmark, Norwegia, Swedia, Israel)
Nama Rade Prica memang tidak terlalu familiar dibanding Cristiano Ronaldo, misalnya. Namun, pemain asal Rumania punya prestasi bagus yang bahkan tak dimiliki CR7, julukan Ronaldo.
Prica sukses memenangkan gelar liga di empat negara: di kampung halamannya, Swedia, Denmark, Norwegia, dan Israel. Masing-masing satu bersama Heslingborgs (Swedia) dan Aalborg (Denmark), dua bersama Rosenborg (Norwegia), serta tiga bersama Maccabi Tel Aviv (Israel).
Prica memulai kariernya di klub kecil Swedia, Ljungby, sebelum bergabung dengan Helsingborg pada 1998. Saat ini, di usianya yang sudah 36 tahun, dia masih merumput bersama Landskrona BolS, sebuah klub lokal di Swedia.
Arjen Robben dan Wesley Sneijder
Robben bergabung dengan Chelsea pada 2004, usai jadi juara di Belanda, bersama PSV Eindhoven. Hebatnya, di Chelsea pun di langsung menyabet gelar juara Liga Primer.
Peruntungan Robben berlanjut saat hengkang ke Real Madrid dan Bayern Muenchen di Liga Spanyol dan Jerman. Bahkan, bersama Muenchen, dia sempat memenangkan Liga Champions 2012/13. Total, bersama Muenchen, Robben memenangkan lima gelar Bundesliga Jerman.
Kini, Robben telah memasuki musim kedelapannya bersama Muenchen. Tentu, dia ingin kembali mendulang sukses besar di Bundesliga dan Liga Champions.
Seperti juga Robben selain di negaranya sendiri, Belanda, Sneijder sukses tiga kali jadi juara di luar negeri: Spanyol, Italia, dan Turki. Di Spanyol, dia berkibar bersama Real Madrid. Sedangkan di Italia dan Turki, Sneijder jadi juara liga saat membela Inter Milan dan Galatasaray.
Bersama Galatasaray, musim lalu, Sneijder gagal mempersembahkan gelar juara. Musim ini, tentu, ambisinya meluap untuk kembali membawa Galatasaray jadi yang terbaik di Galatasaray.
Advertisement
Mark Van Bommel (Belanda, Spanyol, Jerman, Italia)
Van Bommel sudah pensiun dari lapangan hijau sejak tiga tahun lalu. Namun, hingga kini, namanya masih sering dibicarakan orang. Salah satunya karena sukses Van Bommel jadi juara di empat negara berbeda.
Van Bommel empat kali menjadi juara di negaranya, Belanda, bersama PSV Eindhoven. Lalu di Spanyol, dia mengangkat trofi bersama Barcelona. Van Bommel juga menuai sukses saat membela Bayern Muenchen dan AC Milan di Jerman dan Italia.
Bersama Muenchen, Van Bommel dua kali jadi juara Bundesliga. Sementara bersama AC Milan, Van Bommel memenangkan scudetto pada musim 2010/11.