Liputan6.com, Madura -
Madura United berhasil keluar sebagai juara paruh musim Torabika Soccer Championship (TSC), presented by IM3 Ooredoo. Itu diraih setelah klub berjulukan Sapeh Kerab berhasil memuncaki klasemen dengan koleksi 37 poin.
Keberhasilan Madura United menjadi juara paruh musim memang sedikit mengejutkan. Pasalnya, mereka berhasil mengungguli klub-klub besar Indonesia seperti Arema Cronus, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura hingga Persib Bandung.
Baca Juga
Jika dilihat dari data statistik yang dilansir LabBola, Madura United memang pantas menyabet titel juara paruh musim. Alasannya, skuat asuhan Gomez de Oliviera ini selalu memperlihatkan permainan konsisten disetiap pekannya.
Tercatat, Madura United menjadi satu-satunya tim dengan rekor tak terkalahkan terpanjang di putaran pertama selama 10 pekan. Tak hanya itu, Bayu Gatra dan kawan-kawan juga menjadi tim dengan produktivitas tersubur bersama Sriwijaya FC setelah mampu mencetak 27 gol dari 17 pertandingan.
Tidak sampai disitu, Madura United juga mencatatkan performa mengesankan setelah menjadi salah satu klub yang belum terkalahkan di kandang bersama Semen Padang, Perseru Serui dan Bali United. Total enam kemenangan dan tiga seri berhasil diraih Madura United dalam sembilan laga tandang putara pertama.
Jika dilihat berbagai prestasi yang diraih Madura United di putaran pertama tentu tak terlepas dari kontribusi beberapa pemainnya yang tampil menonjol. Oleh sebab itu, Liputan6.com mencoba membahas pemain-pemain paling berjasa bagi Madura United di putaran pertama:
1. Fabiano Beltrame
Kedatangan pemain asal Brasil ini di jantung pertahanan Madura United memang sangat krusial. Pasalnya, Fabiano mampu membuat lini pertahanan Sapeh Kerabb sangat kuat setelah baru kebobolan 17 gol.
Ketergantungan Madura United terhadap Fabiano dibuktikan setelah pemain yang juga menjabat sebagai kapten tim itu tercatat selalu turun disemua laga Madura United pada putaran pertama. Memiliki postur tubuh yang tinggi menjulang, Fabiano selalu bisa memenangi duel di udara.
Tak hanya itu, mantan pemain Persija Jakarta ini juga hebat ketika menghentikan serangan dari bola bawah. Hal itu dibuktikan setelah persentase tekel Fabiano mencapai 67 persen.
Tak hanya diandalkan dalam bertahan, Fabiano juga memiliki insting yang bagus dalam membantu penyerangan. Kendati baru mencetak satu gol sejauh ini, Fabiano kerap membuat bek-bek lawan jatuh bangun untuk menghentikannya ketika dia maju kedepan untuk menyongsong umpan dari bola mati.
2. Ahmad Maulana
Menyebut Ahmad Maulanda sebagai Fellaini-nya Indonesia memang tidak terlalu berlebihan. Pasalnya, selain bentuk rambut dan postur yang hampir sama, Ahmad juga berposisi sebagai gelandang tengah, sama seperti gelandang asal Belgia itu ketika bermain.
Kontribusi Ahmad bagi lini tengah Madura United pada putaran pertama juga bisa terbilang besar. Sebab, dia adalah pemain pertama yang bertugas untuk menghentikan serangan lawan dari lapangan tengah.
Pemain dengan peran seperti ini biasanya dituntut memiliki kemampuan tekel yang baik. Ahmad bisa menjawab itu setelah data statistik memperlihatkan persentase keberhasilan tekelnya mencapai 57 persen.
Tak hanya bertugas sebagai gelandang bertahan, Ahmad juga piawai dalam membangun serangan. Kendati belum mampu membuat assist sejauh ini, Ahmad patut mendapatkan pujian setelah akurasi operannya mencapai 87 persen.
3. Bayu Gatra Sanggiawan
Sama seperti Fabiano Beltrame, Madura United juga sangat tergantung terhadap Bayu Gatra pada putaran pertama. Hal itu terbukti setelah mantan pemain Sriwijaya FC ini selalu turun dalam semua laga Sapeh Kerab di putaran pertama.
Berposisi sebagai sayap kanan, Bayu memiliki gaya bermain mengandalkan kemampuan dribelnya yang berada di atas rata-rata. Jadi tak jarang melihat Bayu mampu melewati satu sampai dua pemain lawan. Bayu memiliki sukses dribel sebesar 54 persen.
Talentanya itu yang membuat Bayu sejauh telah mencetak dua gol dan dua assist dari 17 pertandingan untuk Madura United. Sayangnya, jika melihat dari data statistik, angka-angka yang diraih Bayu tidak yang cukup baik di TSC 2016.
Akurasi tembakan Bayu hanya menyentuh angka 41 persen. Sementara akurasi operannya lebih baik setelah meraih 68 persen.
4. Pablo Rodrigues Aracil
Jika hanya diperbolehkan menyebut satu pemain yang paling berjasa terhadap keberhasilan Madura United menyabet gelar juara paruh musim, maka nama Pablo Rodrigues berada di daftar paling atas.
Kendati baru pertama kali mencicipi atmosfer sepak bola Indonesia, Pablo sukses menunjukkan kualitas berkat gol-golnya. Penyerang asal Spanyol itu saat ini berada di peringkat kedua daftar top skorer TSC 2016 dengan torehan 11 gol. Dia hanya kalah dari penyerang Barito Putera, Alan Junior yang membuat 12 gol.
Data statistik yang dilansir Labbola, memperlihatkan bahwa akurasi tembakan Pablo mencapai 64 persen dan akurasi operannya mencapai 75 persen.
Kontribusi Pablo untuk Madura United memang sangat besar. Pasalnya, tak hanya bertugas untuk mencetak gol, penyerang jangkung ini juga sering dijadikan tembok pemantul bola untuk membantu rekan-rekannya mencetak gol dari lini kedua. Oleh sebab itu, catatannya assist Pablo bisa dibilang lumayan setelah mampu membuat tiga assist bagi Madura United.
(Penulis: Yosef Deny Pamungkas)