Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 18 Hotel di Jawa Barat mundur sebagai tempat akomodasi para atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) 17-29 September 2016. Manajemen Hotel tidak sepakat dengan harga yang ditawarkan Pengurus Besar (PB) PON XIX 2016.
Wakil Ketua Bidang Akomodasi PB PON XIX 2016, Herman Muchtar menyesalkan keputusan puluhan hotel itu. Menurut Herman, harga rata-rata per kamar hotel bintang lima mencapai Rp 1 juta lebih. Namun, PB PON hanya menyanggupi Rp 600 ribu per kamar. "Jadi mereka keberatan," ucap Herman.
Advertisement
Baca Juga
Hotel bintang lima yang mengundurkan diri dari proses penawaran ini adalah, Hotel Chrone, Hotel Novotel, Hotel, Mercure, Hotel Universal dan Hotel Luxton. "Ini sangat kami sayangkan termasuk Gubernur, karena ini hajat rakyat Jawa Barat. Seharusnya, semua pihak ikut mensukseskan acara ini."
Sejauh ini, baru  Hotel Trans Luxury dan Ibis telah sepakat dengan harga sewa yang telah dipatok PB PON. Sudah 203 hotel di Jawa Barat mengaku siap menampung seluruh kontingen PON XIX 2016. Selain hotel, PB PON telah menyiapkan apartemen, tenda dengan fasilitas mewah, rumah kontrakan untuk para atlet.
Latih Supir Bus
Guna memberikan keamanan dan kenyamanan kepada seluruh atlet peserta PON XIX, PB PON menggelar latihan mengemudi bagi supir bus. PB PON bekerja sama dengan Rifat Drive Labs (RDL), Dinas Perhubungan Jawa Barat dan Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.
Rifat Sungkar selaku Direktur Utama RDL 'turun gunung' memberikan pelatihan kepada para supir bus yang mengantar atlet ke tempat pertandingan dari hotel dan sebaliknya. Kegiatan pelatihan berlangsung mulai Rabu (31/8/2016) hingga Minggu (4/9/2016) di Kantor Dinas Perhubungan Cinunuk, Bandung, Jawa Barat. Program ini diikuti oleh sebanyak 1.100 pengemudi yang terdiri dari supir bus besar, sedang, serta kendaraan SUV.
Advertisement