Liputan6.com, Jakarta Memiliki bakat dan kemampuan tak membuat seorang pesepak bola memiliki karier yang panjang. Pasalnya, mereka juga harus menjaga diri dari godaan-godaan yang bisa membuat karier mereka hancur.
Menjadi pemain top dunia memang tak semudah yang dibayangkan. Semakin tinggi karier seorang pemain, semakin besar pula hadangan yang harus mereka hadapi. Sedikit saja melakukan kesalahan, risiko yang akan mereka terima bisa berdampak besar.
Baca Juga
Karenanya, tak sedikit pemain yang kariernya hancur akibat kesalahan mereka sendiri. Salah satu masalah yang kerap dihadapi pemain-pemain top dunia adalah alkohol. Karena kecanduan alkohol, karier mereka yang seharusnya langgeng malah hancur seketika.
Seperti dikutip Lords of the Drinks, berikut 10 pemain hebat yang sempat kecanduan alkohol saat masih menjalani kariernya:
Advertisement
10. George Best
Nama besar Best sebagai pesepak bola tak perlu diragukan lagi. Kariernya melesat karena ia adalah salah satu produk akademi yang sukses menjalani karier bersama Manchester United. Berposisi sebagai gelandang serang, Best tampil dalam 474 laga dan mencetak 181 gol.
Sayang, Best tak bisa menghindari kehidupan malam. Ia tak bisa menahan nafsunya akan alkohol dan wanita. Akibatnya, ia pun kecanduan alkohol hingga harus menjalani transplantasi hati pada 2002. Karena tak bisa mengubah kebiasaannya itu, ia pun meninggal dunia pada 2005.
9. Paul Gascoigne
Gascoigne adalah pemain Inggris yang sangat terkenal di akhir 1980 dan awal 1990-an. Itu karena ia memiliki karier yang bagus bersama Tottenham Hotspur dan Newcastle United. Ia juga sempat memperkuat Lazio selama tiga musim.
Namun, Gascoigne juga dikenal sebagai orang yang memiliki banyak jenis kecanduan. Mulai dari perjudian, narkoba, dan hampir semua jenis alkohol. Akibat hal itu, ia sempat melakukan percobaan bunuh diri.
Advertisement
8. Garrincha
Meski tak pernah mengecap karier di Eropa, Garrincha tetap dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di dunia yang pernah ada sebelum era Pele. Ia menghabiskan seluruh kariernya di sepak bola Amerika Selatan. Tiga belas musim di antaranya dihabiskan di Botafogo.
Sayang, Garrincha yang memenangi Piala Dunia 1958 dan 1962 bersama Brasil menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan alkohol dan wanita. Ia pun sempat terlibat beberapa kecelakaan lalu lintas akibat mabuk. Pada 1983, ia meninggal setelah mengidap penyakit liver.
7. Roman Shirokov
Usai meninggalkan Zenit St Petersburg pada 2014, karier Shirokov terus merosot. Ia tak lagi mendapatkan nasib baik kala memperkuat Krasnodar, Spartak Moscow, dan CSKA Moscow. Itu karena ia dikenal sebagai alkoholik terburuk dalam dunia sepak bola Rusia.
Tak heran jika banyak klub yang tak tahan dengan sikap Shirokov di luar lapangan. Itu mengapa Shirokov tak pernah tinggal di satu klub terlalu lama usai pergi dari Zenit.
6. Ladislao Kubala
Kubala memiliki banyak cerita sebagai pemain dan pelatih. Beberapa klub top pernah disinggahinya. Ia sempat bermain untuk Barcelona pada 1951-1961. Ia juga sempat mejadi pelatih barca pada 1961-1963, 1980, dan Timnas Spanyol pada 1969-1980.
Kebetulan, Kubala memang terlahir tepat pada generasi emas Ferenc Puskas. Namun, ia sempat dikirim ke kamp penjara rezim komunis Hungaria karena dianggap berkhianat akibat bermain untuk Timnas Ceko. Kecanduannya terhadap alkohol membuat namanya tercoreng. Bahkan, ia sempat terkejut saat meneken kontrak dengan Barca akibat mabuk di malam harinya.
5. Tony Adams
Bicara soal Adams, pikiran orang langsung tertuju pada Arsenal. Itu karena Arsenal adalah satu-satunya klub yang diperkuat Adams sepanjang kariernya. Pria kelahiran 10 Oktober 1966 itu juga memenangkan empat gelar Liga Premier, tiga Piala FA, dua Piala Liga, satu Community Shield, dan satu Piala Winners.
Sayang, karier gemilangnya tak diikuti dengan sikap baik Adams di luar lapangan. Pengoleksi 66 caps Timnas Inggris itu beberapa kali terlibat perkelahian di bar. Bahkan, ia juga sempat divonus hukuman 4 bulan penjara karena mengemudi dalam kondisi mabuk. Ia baru mulai melawan kebiasaannya terhadap alkohol sejak 1996.
Advertisement
4. Socrates
Lahir pada 19 Februari 1954, Socrates menjadi salah satu gelandang serang terbaik Timnas Brasil sepanjang masa. Total, ia sudah tampil di 60 laga dan mencetak 22 gol. Ia juga memiliki karier gemilang bersama Botafogo, Corinthians, dan Flamengo.
Akibat kecanduan alkohol, ia sempat menjalani operasi transplantasi hati pada 2011. Sayang, tindakan itu tak bisa menyembuhkannya dari sakit. Di akhir 2011, Socrates akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.
3. Jimmy Greaves
Greaves adalah pemain yang menempati urutan ketiga dalam daftar Top Scorer Timnas Inggris sepanjang masa dengan koleksi 44 gol dari 57 laga. Tak hanya di lapangan, perjuangannya melawan kecanduan alkohol juga layak diancungi jempol.
Ia mulai menganut gaya hidup sehat pada 1970-an. Pada akhirnya, ia mampu meninggalkan kecanduannya dengan alkohol pada 1978. Seusai pensiun, ia juga memiliki karier yang cemerlang sebagai pembawa acara TV.
2. Adriano
Sejatinya, Adriano sempat dianggap sebagai salah satu penyerang terbaik Brasil di eranya. Ia memiliki modal dalam hal teknik, kecepatan, dan kekuatan. Sayang, sikap buruknya di luar lapangan malah membuat kariernya hancur secara perlahan-perlahan. Sikap yang paling disorot dari mantan bomber Inter Milan itu adalah kecanduannya dengan alkohol.
Akibat tak kuasa menahan godaan, ia sempat muncul pada sesi latihan dalam kondisi mabuk. Kebetulan, Adriano memang dikenal sebagai pemain yang kerap keluar masuk kelab malam. Kini, ia bermain untuk Miami United, namun belum pernah dimainkan.
1.Diego Armando Maradona
Soal kualitas, karier, dan kemampuan, tak ada yang perlu ditanyakan lagi dari seorang Maradona. Hingga kini, ia masih dianggap sebagai pemain terbaik yang pernah ada dalam jagat sepak bola. Prestasinya di level klub dan Timnas Argentina yang menjadi bukti.
Dalam biografinya, Maradona sempat mengakui bahwa dirinya adalah seorang pemabuk. Ia bahkan tak bisa melewati satu malam tanpa menghabiskan sebotol wiski. Bahkan, ia juga sempat mengalami kecanduan kokain.
Advertisement