Sukses

Tersangkut Korupsi, Beckenbauer Jadi Tersangka

Franz Beckenbauer terlibat kasus korupsi Piala Dunia 2006.

Liputan6.com, Jakarta Franz Beckenbauer ditetapkan sebagai tersangka oleh pengadilan Kantor Jaksa Agung Swiss (OAG) bersama eks Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) Wolfgang Niersbach, Kamis (1/9/2016). Legenda Timnas Jerman itu dituduh terlibat dalam tindakan penyelewengan wewenang saat mengajukan Jerman sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006.

Tak hanya Beckenbauer dan Niersbach, dua orang anggota tim sukses bidding tuan rumah, Horst Rudolf Schmidt dan Theo Zwanziger juga ikut terseret dengan tuduhan penipuan, kesalahan manajerial, pencucian uang, serta penyalahgunaan wewenang.

Penyelidikan kasus ini telah dimulai sejak Maret lalu, dan fokus pada penyelewengan dana makan malam atau gala dinner FIFA. Dicurigai dana tersebut tidak digunakan untuk acara, namun dialihkan untuk membayar utang DFB.

Wolfgang Niersbach, Presiden DFB dan legenda Jerman Franz Beckenbauer tersandung kasus korupsi. (TOLIVER HURST / DPA / AFP)

Berikut pertanyaan resmi dari OAG seperti yang dilansir dari dilansir Soccerway, Kamis (1/9/2016) malam.

Kantor Jaksa Agung Swiss telah membuka pengadilan atas tindak pidana yang berhubungan dengan Asosiasi Sepak Bola Jerman. Para tersangka adalah anggota dewan eksekutif panitia untuk Piala Dunia 2006 di Jerman.

Persidangan berkenaan secara khusus atas tuduhan penipuan (Art. 146 Swiss KUHP (SCC)), tindak pidana kesalahan manajemen (Art.158 SCC), pencucian uang (Art. 305bis SCC) dan penyelewengan (Art. 138 SCC).

Para tersangka dalam pengadilan pidana ini adalah: Horst Rudolf Schmidt, Theo Zwanziger, Franz Beckenbauer, Wolfgang Niersbach. Empat orang disebut adalah anggota dewan eksekutif panitia untuk Piala Dunia 2006 di Jerman. Praduga tak bersalah berlaku untuk keempatnya.

Penyelidikan fokus pada kerjasama pembiayaan dari acara gala dinner, awalnya mengeluarkan biaya 7 juta euro, kemudian dikurangi menjadi 6,7 juta euro. Diduga tersangka tahu bahwa jumlah ini tidak digunakan untuk mendanai acara gala dinner, melainkan untuk membayar utang yang tidak terbayar oleh DFB.

Secara khusus, ditengarai bahwa para tersangka sengaja menipu sesama anggota dewan eksekutif panitia untuk Piala Dunia 2006. Hal ini mungkin dilakukan dengan menggunakan alasan palsu atau penyembunyian kebenaran, sehingga mendorong anggota komite lain untuk bertindak hingga menyebabkan DFB kerugian dalam finansial.