Liputan6.com, Jakarta Arema Cronus akan menjamu Madura United di pekan ke-18 Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo, Jumat, (2/9/2016) di Stadion Kanjuruhan. Membedah kekuatan, kedua kubu cenderung merata di semua lini.
Baca Juga
Advertisement
Mulai dari posisi kiper, pemain bertahan, dan penyerang, baik Arema dan Madura United sama-sama kuat. Arema memiliki bomber gaek yang masih haus gol, Cristian Gonzales. Sedangkan, Madura United punya Pablo Javier. Berikut ulasan lengkap duel antarlini Arema vs Madura United.
Kiper
Kurnia Meiga vs Hery Prasetyo
Kurnia Meiga memang tampil heroik selama berada di bawah mistar gawang Arema. Meski tak terlalu terlihat pada musim ini, penampilannya bisa dibilang jadi salah satu yang paling vital.
Bukan tanpa sebab, sejauh ini Meiga sudah meraih 11 clean-sheet dalam 17 pertandingan. Selain itu, Meiga juga baru kebobolan 8 gol saja. Ini berarti bila dirata-ratakan, kemungkinan gawang Arema kebobolan saat Meiga bermain hanya sebesar 0,33% saja tiap pertandingannya.
Beralih ke Hery Prasetyo yang tampil impresif bersama Madura United. Hery juga bisa dibilang jadi salah satu aktor permainan melesat Laskar Sapee Kerab. Buktinya, dia masuk ke dalam empat besar kiper dengan penyelamatan terbanyak pada paruh pertama. Dia sukses melakukan 43 kali penyelamatan dan mencatatakan tujuh clean-sheet.
Advertisement
Bek
Hamka Hamzah vs Fabiano Beltrame
Hamka bisa dibilang jadi sosok terbaik di lini belakang Singo Edan. Performanya itu berhasil membuat Arema menjadi tim paling sedikit kebobolan. Catatan statistik Hamka juga terbilang apik. Dia berhasil melakukan 2,3 intersep, 67% akurasi tekel, dan 86% menang dalam duel udara.
Tentu catatan itu menjadi nilai plus bagi pemain yang memegang ban kapten untuk Singo Edan ini. Selain menjaga pertahanan, Hamka piawai dalam membantu penyerangan. Tiga gol dan satu assist menjadi catatan bekas pemain PSM Makassar itu sejauh ini.
Fabiano Beltrame juga bermain gemilang bersama Madura United. Bek asal Brasil ini menjadi sosok tangguh di pertahanan Laskar Sapee Kerab. Dia seperti membuat para striker lawan frustrasi di kotak penalti Madura United. Pertandingan ini menjadi reuni bagi Fabiano. Sebelum bermain di MU, eks-kapten Persija Jakarta ini bergabung dengan Arema.
Mengacu data statistik dari LabBola, pemain bertahan asal Brasil ini melakukan 67 persen tekel sempurna dan bahkan memiliki 80% umpan matang. Satu gol dan satu assist sudah disumbangkan oleh pemain yang pada 29 Agustus kemarin genap berusia 34 tahun itu.
Gelandang
Raphael Maitimo vs Dane Milovanovic
Bersama Singo Edan musim ini, Maitimo menjadi jenderal lapangan tengah Arema Cronus. Kemampuan membangun serangan dari tengah menjadi andalan skuat besutan Milomir Seslija ini.
Bermain di 15 pertandingan, Maitimo menorehkan satu gol dan empat assists untuk Arema. Catatan statistiknya juga mentereng, dengan melakukan 83% akurasi umpan, dan 100% giringan bola. Dalam segi bertahan, bek kelahiran 17 Maret 1984 tersebut juga apik. Dia melakukan 63% tekel sukses dengan berbuah 28 pelanggaran, dan hanya meraih dua kartu kuning saja sampai pekan ke-18.
Sementara itu, Maitimo punya lawan berat dalam duelnya di lini tengah nanti. Dia adalah Gelandang asal Australia, Dane Milovanovic. Â Baru bermain 10 laga, Milovanovic sudah menunjukkan permainan atraktifnya. Dua gol dan tiga assists sudah dia sumbangkan untuk anak asuh Gomes de Oliveira ini.
Catatan itu juga dibarengi dengan catatan statistik yang apik. Dia berhasil melakukan 79 persen akurasi upan, dan 46% tekel sukses. Pertarungan lini tengah antara Maitimo dan Dane layak dinanti.
Advertisement
Depan
Cristian Gonzales vs Pedro Aracil
Cristian 'El Loco' Gonzales dan Pedro Aracil bakal menjadi tulang punggung kedua kubu untuk membobol gawang lawan. Meski cedera sempat menganggu Gonzales, namun sang pemain sempat bangkit dan menunjukkan ketajaman lagi bersama Singo Edan. Sejauh ini Gonzales sukses mencetak enam gol untuk Singo Edan. Padahal, dia baru turun sebanyak 13 partai Arema.
Beralih ke Pedro. Performa striker jebolan Valencia ini sejatinya sempat diragukan pada awal turnamen. Dia hanya mampu mencetak dua gol saja untuk Madura United dalam lima pekan awal. Kendati begitu, perlahan tapi pasti, Pedro sukses menepis kritik yang datang. Dia sukses menebar ancaman, dimulai saat laga kontra Persiba Balikpapan 13 Juni 2016 lalu.
Kala itu, striker asal Spanyol tersebut sukses mencetak hat-trick untuk Sapee Kerab. Setelah laga itu, Pablo belum berhenti mencetak gol, dan kini total sudah menghasilkan 11 gol dan empat assists yang artinya, nyaris setengah dari jumlah 27 gol yang sudah dicetak Madura United. (Penulis: Indra Eka Setiawan)