Sukses

Audisi Bulu Tangkis Djarum: Kualitas Setara Bingungkan Pelatih

Audisi Final Beasiswa Bulu Tangkis Djarum mulai digelar hari ini.

Liputan6.com, Kudus - Kualitas yang hampir merata membuat Christian Hadinata dan Fung Permadi, dua pemandu bakat di Audisi Beasiswa Bulutangkis Djarum, kesulitan. Pasalnya, para pemain rata-rata memiliki kualitas yang bagus.

"Persaingan hari ini di U-13 seru banget. Kualitasnya merata. Ini menyulitkan buat para pemandu bakat," ujar Christian kala ditemui di GOR PB Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (2/9/2016).

Christian menambahkan, bukan hanya di  kelompok U-13, pada kelompok U-15 pun dirinya mengaku banyak melihat pemain bagus. Malah, kata legenda bulutangkis era 80-an ini, para peserta audisi mungkin saja menggeser para pemain yang telah tergabung lebih dulu di dalam PB Djarum.

"Mungkin saja. Karena kan di kelompok umur ini peningkatannya cepat," kata Christian.

Sementara itu, Fung Permadi mengatakan ada beberapa faktor yang menjadi penilaian pelatih dalam audisi ini. Faktor-faktor tersebut antara lain postur tubuh, teknik dasar, dan semangat.

Namun dia mengakui sulit menemukan pemain yang komplet memiliki hal tersebut. "Oleh karena itu, tim pemandu bakat melihat beberapa faktor saja," ujar Fung yang juga menjabat sebagai Pelatih Kepala PB Djarum.

Audisi Final Beasiswa Bulutangkis Djarum mulai digelar hari ini. Ada 135 pemain yang dibagi ke dalam dua kelompok yakni U-13 dan U-15. Nantinya, para peserta yang dinilai cukup bagus oleh tim pemandu bakat, berkesempatan menjalani karantina selama sepekan 5 hingga 11 September pekan depan di PB Djarum Kudus.

2 dari 2 halaman

Pemain Kidal

Di sisi lain, Fung mengungkapkan ada fenomena unik yang terjadi pada audisi kali ini. Ya, menurut Fung pada audisi ini ada beberapa pemain kidal yang cukup menonjol kemampuannya.

"Yang kidal itu mulai terlihat. Ada beberapa dan bagus-bagus semua," kata Fung.

Menurutnya, pemain kidal memang memiliki keistimewaan dibanding pemain dengan tangan kanan. Keistimewaan itu terlihat di pukulan yang dilesakkan pada bola. "Kalau kidal itu pukulannya tajam sekali," ujar Fung.

Hal ini kemudian diamini oleh Christian. "Kalau yang kiri reaksinya lebih cepat," kata pria yang akrab disapa Om Kris ini.