Liputan6.com, Leicester - Pada bursa transfer musim panas lalu, striker Leicester City, Jamie Vardy merupakan bidikan utama Arsenal. Kubu Meriam London sudah menyiapkan dana sebesar 30 juta pounds untuk mendatangkan Vardy ke Emirates Stadium.
Manajer Arsenal, Arsene Wenger tertarik dengan performa Vardy pada musim sebelumnya. Vardy membawa Leicester menjuarai Liga Premier Inggris dan menjadi top skorer dengan raihan 24 gol.
Advertisement
Baca Juga
Namun, pria berusia 29 tahun tersebut menolak pinangan Meriam London. Vardy mengakui bahwa hatinya mengatakan untuk bertahan di King Power Stadium, markas Leicester City.
"Saya berada di kamar hotel selama berjam-jam untuk memikirkan itu. Namun, saya tidak mau bertele-tele. Pikiran dan hati saya selalu bersama Leicester. Hal itu membuat saya mengambil keputusan untuk menolak Arsenal," ucap Vardy, dikutip dari Goal.
"Setiap saya mencari alasan lain untuk hengkang, kepala dan jantung saya selalu mengatakan untuk bertahan. Saya juga melihat orang-orang di Leicester City tidak menginginkan saya pergi," katanya menambahkan.
Striker Timnas Inggris tersebut mengaku tidak tertarik mengikuti jejak rekannya, N'Golo Kante yang hengkang ke Chelsea. Vardy ingin membantu Leicester City menjadi salah satu klub terkuat di Liga Premier Inggris.
"Kami adalah sekelompok tim yang sudah seperti saudara. Banyak pemain muda yang menyepakati kontrak jangka panjang. Saya rasa, Leicester tanpa Kante tidak terlalu buruk. Kami masih bisa melanjutkannya tanpa dia," ujar Vardy.