Liputan6.com, Jakarta - Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Alfred Riedl menunjuk Wolfgang Pikal dan Hans Peter Schaller sebagai asistennya di Tim Garuda. Menjadi kian menarik lantaran Pikal dan Schaller tercatat juga sempat menjadi asisten pelatih Riedl di timnas Indonesia pada gelaran Piala AFF 2010 dan 2014.
Baca Juga
Lalu siapakah sosok Pikal dan Schaller, yang membuat Riedl selalu menaruh kepercayaan kepada mereka?
Nama Pikal sudah tidak asing lagi di sepak bola Indonesia. Pria asal Austria ini sempat menjadi asisten pelatih Alfred Riedl di timnas pada gelaran Piala AFF 2010 dan 2014.
Kombinasi Riedl dan Pikal memang belum berbuah trofi. Prestasi terbaik keduanya hanya sukses membawa Indonesia melaju ke final Piala AFF 2010, sebelum akhirnya kalah dari Malaysia di partai puncak.
Kendati cukup dikenal sebagai pelatih, kiprah pria berusia 41 tahun itu sebagai pesepak bola jarang terdengar. Maklum, karier Pikal sebagai pesepak bola memang tidak berjalan lancar lantaran dia memutuskan untuk pensiun di usia 22 tahun akibat cedera patah engkel. Kondisi ini membuat Pikal sempat vakum dari dunia sepak bola selama 10 tahun.
Akan tetapi, saking cintanya dengan si kulit bundar, Pikal memutuskan kembali ke lapangan hijau sebagai seorang pelatih. Tak tanggung-tanggung demi meningkatkan kemampuan melatihnya, Pikal sampai harus menimba ilmu kepelatihan di klub-klub besar Eropa termasuk Arsenal, Aston Villa dan Ajax Amsterdam.
20 Sertifikat Melatih
Kini, Pikal setidaknya telah memiliki total 20 sertifikat kepelatihan, di antaranya lisensi B UEFA, lisensi FA, dan KNVB Belanda. Modal ini yang tampaknya membuat Riedl kepincut untuk selalu meminang Pikal sebagai asisten pelatihnya kala menangani timnas Indonesia.
Apalagi Pikal juga sangat fasih dalam berbahasa Indonesia. Kelebihan ini yang nantinya membuat Riedl bisa dengan mudah menyampaikan strategi dan taktik kepada para pemain karena bantuan dari Pikal.
Asisten pelatih kedua Riedl di timnas Indonesia bernama Hans Peter Schaller. Sama seperti Riedl dan Pikal, Schaller juga berasal dari Austria.
Berbeda dengan Pikal, nama Schaller masih terdengar asing di telinga para pecinta sepak bola Indonesia. Pasalnya, pelatih berusia 53 tahun itu memang tak memiliki karier yang apik sebagai pelatih di sepak bola Indonesia.
Tercatat, Schaller sempat melatih dua tim Indonesia, yakni Persiba Balikpapan dan PSM Makassar. Apesnya, karier Schaller selalu berakhir buruk setelah dipecat di kedua tim yang dia latih tersebut.
Sebelum melatih klub-klub di Indonesia, Schaller sempat menjabat sebagai pelatih kepala timnas Laos dan Alfred Riedl berperan sebagai Direktur Teknik. Pengalaman menangani timnas Laos bersama-sama ini yang tampaknya membuat Riedl akhirnya menunjuk Schaller sebagai tangan kanannya di Timnas Indoensia.
(Yosef Deny Pamungkas)
Advertisement