Indonesia Vs Malaysia: Menanti Kebangkitan Sang Garuda

Liputan6.com, Jakarta- Indonesia bakal menjalani laga internasional perdana usai sanksi FIFA saat meladeni perlawanan Malaysia di Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/9). Meski berstatus pertandingan uji coba, kemenangan bisa menandakan kebangkitan sang Garuda.

Sengit adalah kata yang tepat untuk menggambarkan prediksi jalanya laga nanti. Pasalnya, kedua negara memang punya sejarah panjang akan rivalitas.

Bertindak sebagai tuan rumah, Indonesia tentu diunggulkan dalam laga ini. Setelah sekian lama tidur, kali ini Skuat Garuda akan terbangun kembali dengan tampang yang sangar.

Apalagi, Irfan Bachdim cs punya rekor menawan kala menjamu Malaysia. Dalam tiga pertemuan yang digelar di Tanah Air, pasukan Alfred Riedl sukses menyapunya dengan kemenangan.

Bahkan, Indonesia yang juga dilatih Riedl pernah membantai 5-1 Harimau Malaya. Ini terjadi pada Piala AFF 2010 lalu. Kala itu, gol dari Cristian Gonzales, M Ridwan, Arif Suyono, Irfan Bachdim, dan gol bunuh diri Mohd Asraruddin hanya mampu dibalas satu gol oleh Norshahrul Idlan.

Pada partai terakhir juga Indonesia menang 2-0 atas Malaysia dalam laga uji coba di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, 14 September 2014. Gol bunuh diri Mohd Muslim dan Samsul Arif tak mampu dibalas satu gol pun oleh Malaysia

Selain itu, timnas Indonesia sendiri tercatat sudah bertemu dengan Malaysia sebanyak 66 pertandingan. Skuat Garuda bisa dibilang unggul kerena sudah menang 30 kali.

Adapun Malaysia sendiri baru mengenyam 21 kemenangan atas Indonesia. Sementara, 15 laga lain berakhir dengan hasil sama kuat.

Akan tetapi, meremehkan Malaysia malah bisa jadi bumerang bagi Indonesia. Sebab, mau bagaimana pun ini merupakan laga perdana Indonesia setelah kurang lebih setahun vakum dari dunia internasional.

Apalagi, pasukan Ong Kim Swee datang dengan skuat yang tergolong baru. Banyak muka-muka anyar di tubuh Malaysia yang punya potensi mengejutkan skuat Garuda.

Lantas, siapakah yang bakal jadi pemenang dalam laga nanti?

Fakta Pertandingan

- Rekor kekalahan dan kemenangan terbesar kedua tim juga tercatat mirip. Indonesia pernah mencukur Malaysia dengan skor telak 6-0 di SEA Games 1999. Sementara Malaysia berhasil membungkam Indonesia dengan skor 7-1 di Kuala Lumpur pada ajang Merdeka Cup 1976.

- Dalam lima laga terakhir, kedua tim minimal mencetak dua gol dalam setiap laga. Indonesia mengalami kekalahan terbesar dari Malaysia kala takluk 0-3 pada final Piala AFf 2010.

- Irfan Bachdim punya kenangan manis saat hadapi Malaysia. Dia sudah dua kali meraih kemenangan saat membela timnas Indonesia melawan Malaysia. Pertama menang 5-1 di Piala AFF, dan 2-0 dalam laga uji coba.

- Tiga pemain senior Malaysia tiba-tiba menyatakan pensiun dini dari timnas sebulan sebelum laga. Mereka adalah Safiq Rahim (29), Aidil Zafuan Abdul Radzak (28), Subramaniam Kunanlan (29), dan Mohd Amirul Hadi Zainal (30).

- Ini adalah laga perdana timnas di Stadion Manahan Solo setelah tiga tahun. Terakhir, timnas bermain di stadion ini adalah kala Indonesia menang 2-0 melawan Filipina, 14 Agustus 2013.

Lima Pertemuan Terakhir Kedua Tim:

14/09/14 Indonesia 2 – 0 Malaysia
01/12/12 Malaysia 2 – 0 Indonesia
29/12/10 Indonesia 2 – 1 Malaysia
26/12/10 Malaysia 3 – 0 Indonesia
01/12/10 Indonesia 5 – 1 Malaysia

Lima Pertandingan Terakhir Indonesia:

22/11/14 Vietnam 2 – 2 Indonesia
25/11/14 Filipina 4 – 0 Indonesia
28/11/14 Indonesia 5 – 1 Laos
25/03/15 Indonesia 0 – 1 Kamerun
30/03/15 Indonesia 2 – 1 Myanmar

Lima Pertandingan Terakhir Malaysia:

02/06/16 Malaysia 3 – 0 Timor–Leste
06/06/16 Timor–Leste 0 – 3 Malaysia
17/06/16 Papua Nugini 2 – 0 Malaysia
22/06/16 New Caledonia 1 – 2 Malaysia
26/06/16 Fiji 1 – 1 Malaysia

Prakiraan Susunan Pemain

Indonesia 4-3-3: Andritany Adhiyasa; Muhammad Abduh Lestaluhu, Benny Wahyudi, Dedi Gusmawan, Rudolof Yanto Basna; Bayu Pradana, Irsyad Maulana, Evan Dimas; Boaz Solossa, Andik Vermansah; Lerby Eliandry.

Malaysia 4-2-3-1: Khairul Fahmi; Mohd Azrif Nasrulhaq, Ronny, Mohd Fadhli, Matthew Davies; Veenood, Mohamad Irfan, Khair Muhammad, Mohd Zaquan Adha, Ahmad Hazwan; Muhammad Fakhrul Aiman.

I. Eka Setiawan