Liputan6.com, Jakarta Gelar Ballon d'Or bakal kembali ke pemiliknya. Penghargaan bergengsi bagi pesepak bola dunia ini tidak lagi dikelola FIFA. Pasalnya, kontrak kerja sama yang terjalin sejak 2010 telah usai dan tidak diperbaharui.
Seperti dilansir AS, penghargaan Ballon d'Or akan dikelola oleh perusahaan media Prancis lagi. Dengan demikian, format pemilihan pemenang juga akan berubah dan hanya diikuti oleh wartawan-wartawan Eropa.
Advertisement
Baca Juga
Ballon d'Or pertama kali digelar pada 1956 atau bertepatan dengan European Champions Club yang sekarang dikenal sebagai Liga Champions. Program ini berlangsung setiap tahun sampai akhirnya Presiden FIFA, Sepp Blatter, membeli hak penyelenggaraannya dari EPA sebesar 15 juta euro pada 2010 lalu.
Sejak saat itu, France Footballs Ballon d'Or resmi dilebur dengan FIFA World Cup Player dan menggunakan nama FIFA Ballon d'Or. Berbeda dari sebelumnya, sejak 2010, peserta yang mendapat hak pilih tak lagi hanya wartawan Eropa, tapi dunia. Pelatih dan kapten timnas anggota FIFA juga mendapat hak suara.
Sejak melebur jadi satu, FIFA Ballon d'Or masih memiliki dua pemenang, yakni Lionel Messi (Barcelona) dan Cristiano Ronaldo (Real Madrid). Messi memimpin dengan empat gelar dan Ronaldo dua gelar.
Namun sejak Gianni Infantino terpilih sebagai Presiden FIFA menggantikan Blatter, hubungan kedua lembaga ini mulai merenggang. Kamis lalu, Groupe Amaury atau EPA telah mengumumkan lewat pesan audiovisual terkait berakhirnya kerja sama dengan FIFA dengan slogan "Ballon d'Or Kembali ke Rumah".
Dengan demikian, FIFA kini tengah mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali pemberian gelar pemain terbaik FIFA (FIFA World Player) yang sempat berlangsung sejak 1991 sampai 2009. Penghargaan ini dilakukan melalui pemungutan suara yang dilakukan seluruh kapten dan pelatih timnas anggota FIFA. Penghargaan biasanya berlangsung di Zurich, Swiss, pada awal Desember atau Januari setiap tahunnya.