Liputan6.com, Cirebon - Target Papua untuk mendapatkan dua medali emas tinggal selangkah lagi. Pada Cabor Selam Nomor Kolam 100 M Bifins putri, atlet perwakilan Papua Margaretha Herawati berhasil mendapatkan medali emas pada PON XIX Jawa Barat 2016.
Baca Juga
Advertisement
Wakil Ketua KONI Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan, medali emas ini merupakan yang pertama diperoleh Kontingen Papua pada cabang olahraga yang baru diikuti yakni Selam Nomor Kolam.
Terlebih, dalam perolehannya, atlet dunia Margaretha Herawati juga memecahkan rekor nasional terbaru yakni 50,11 detik dari kejurnas sebelumnya 50,34 detik.
Dia mengatakan, atas perolehan tersebut, KONI dan Pemerintah Papua menambahkan Rp 50 juta sebagai bonus atas pemecahan rekor terbaru Margaretha. Jadi, total bonus atlet yang diterima mencapai Rp 650 juta.
 "Kami senang dan bangga karena ini pertama kali dapat emas di cabor pertama yang kami ikuti pada PON," kata Jhony kepada wartawan.
Kuliah Lagi
Sementara itu, Margaretha Herawati mengaku senang dapat menyumbangkan emas pada cabor yang diwakilinya. Dia mengaku akan terus memotivasi bibit muda atlet selam di Indonesia untuk lebih berprestasi.
Dia pun berharap kepada masyarakat Papua agar lebih termotivasi lagi dalam memajukan olahraga selam nomor kolam. Terlebih, pada tahun 2020 mendatang, Papua menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan PON mendatang.
"Masih ada satu nomor kolam lagi dan saya harus optimis mendapatkan emas," katanya.
Terkait bonus atlet yang akan diterima, perempuan yang akrab disapa Retha ini berencana menggunakan uangnya biaya kuliah S2 jurusan Psikologi Olahraga. "Mau kuliah lagi S2 tapi belum tahu kapan. Rencananya kuliah di luar negeri," ujarnya.
Dari nomor 100 meter bifins putri, peraih medali perak diperoleh Joanita Mutiara Hapsari dari DKI Jakarta dengan catatan waktu 50,56 detik. Untuk peraih perunggu oleh atlet DKI Jakarta Muthia Setiadarma dengan waktu 50,85 detik.
Advertisement