Liputan6.com, Rio de Janeiro - Paralimpiade 2016 akan segera berakhir pada Minggu (18/9/2016) malam waktu Rio de Janeiro, Brasil. Jelang upacara penutupan, Tiongkok tidak bergeser sebagai pemuncak klasemen sementara dengan koleksi medali emas terbanyak.
Baca Juga
Advertisement
Negeri Tirai Bambu ini mengoleksi 94 emas, 74 perak, dan 49 perunggu. Inggris Raya menguntit di posisi kedua dengan 58 emas, 33 perak, dan 35 perunggu.
Salah satu rekor baru yang dicetak Negeri Ratu Elizabeth itu datang dari atlet balap kursi roda, Hannah Cockroft. Pada Paralimpiade 2016 kali ini, Hannah memborong tiga medali emas.
Atlet difabel penderita cerebral palsy atau kelumpuhan pada otak ini menjuarai tiga nomor berbeda, yakni 100 meter T34, 400 meter T34, dan 800 meter T34.
"Ini benar-benar konyol. Saya tidak percaya bisa melakukannya," kata Hannah kepada Channel 4 usai balapan.
"Saya benar-benar terdorong selama empat tahun terakhir dan ini benar-benar menyenangkan berada di luar sana. Saya siap balapan lagi," ucap juara bertahan Paralimpiade London 2012 itu.
Posisi Indonesia
Sementara itu, posisi Indonesia makin merosot peringkat 75, sama seperti pencapaian enam negara lainnya, di antaranya Cape Verde, Arab Saudi, Pakistan, Filipina, Rumania, dan Sri Lanka. Kontingen Indonesia belum bisa menambah lagi medali usai atlet difabel Ni Nengah Widiasih naik podium di cabang olahraga angkat besi kelas 41 kilogram.
Ni Nengah Widiasih meraih perunggu setelah mengangkat beban total seberat 95 kilogram. Bertanding di bawah suhu 21 derajat celcius di Riocentro Pavilion 2, dia kalah dari atlet Turki yang memecahkan rekor dunia dengan total angkatan 104 kilogram.
Indonesia mengirim sembilan atlet untuk ajang empat tahunan ini. Hingga Sabtu (17/9/2016) sore, Indonesia masih bisa berharap untuk mendulang medali di cabor renang.
Dua nomor yang masih diikuti adalah cabang renang nomor 100 meter gaya bebas putra yang diwakili Agus Ngaimin dan Syuci Indriani di kelas 200 meter estafet SM14.
Advertisement