Sukses

Heboh Sensor di Televisi, Apa Kata Perenang Putri PON Jabar?

Perenang putri DKI Jakarta, Sofie Kemala kaget mengetahui kebijakan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Ramai mengenai adanya sensor atau blur siaran salah satu stasiun televisi, para perenang putri yang turun di PON 2016 angkat bicara. Mereka ternyata heran dengan adanya blur di televisi terkait pakaian renang.

Perenang putri DKI Jakarta, Sofie Kemala, mengatakan, mungkin hanya ada di Indonesia gambar tubuh para atlet dengan pakaian renang disensor. Sofie yang turun di nomor gaya punggung 50 meter, menilai, sesungguhnya tidak ada masalah ketika disorot dengan pakaian renang.

"Selama ini tidak risih, karena kan kita pakai ini juga di kolam renang. Saat perlombaan, jadi wajar-wajar saja. Kenapa di-blur juga saya enggak ngerti," tutur Sofie.

Hal senada diutarakan perenang putri Riau, Azzahra Permatahani. Atlet yang turun di nomor gaya bebas 100 meter ini merasa saat di kolam renang memang pakaian dikenakan cukup terbuka.

"Saya bingung kenapa di-blur. Mungkin karena di Indonesia, enggak boleh terbuka-terbuka pakaiannya. Tapi, ini kan perlombaan renang. Kalau dari panitia sih tidak ada instruksi apa-apa, karena waktu ketemu media setelah dapat medali, kita sudah pakai jaket kontingen biasanya," ungkap Azzahra.

Lain halnya dengan perenang putri DKI Jakarta, Kathriana Mella, tentang sensor di televisi. Dia menyarankan agar pengambilan tubuh perenang putri gambar sedikit dibatasi, tapi tidak perlu sampai di-blur.

"Mungkin pengambilan gambarnya saja yang tidak perlu close up ke tubuh perenang putri. Tapi, tidak perlu sampai di-blur. Selama di kolam renang, pakaian kita para atlet seperti ini. Kita biasa saja, enggak risih," jelas Kathrina.

Atlet-atlet putri yang tampil di cabang olahraga aquatik memang bertanding dengan busana yang terbilang minim. Selain renang, para peloncat indah putri juga tampil lebih 'terbuka' dibanding cabor lainnya.

Atlet loncat Indah yang tampil di PON 2016

Sebelumnya netizen memang ramai mengomentari tayangan salah satu televisi Indonesia yang menyamarkan sebagian tubuh perenang yang tampil di PON 2016. Namun Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sendiri membantah, kebijakan itu merupakan arahan mereka. KPI menegaskan hal itu merupakan keputusan televisi yang bersangkutan. (Baca juga berita: KPI: Media TV Diharapkan Lebih Pahami UU Penyiaran)