Sukses

3 Atlet Berhijab yang Curi Perhatian di PON Jabar

Atlet-atlet berhijab tak mau kalah dari atlet lainnya di PON Jabar.

Liputan6.com, Bandung - Persentase wanita berhijab yang berkarier sebagai atlet sangat sedikit. Karenanya, atlet yang mengenakan hijab saat bertanding selalu menarik perhatian. Ada kesan unik sekaligus bikin adem setiap melihat atlet berhijab beraksi di arena PON Jabar.

Hal itu juga berlaku di ajang seperti PON Jawa Barat 2016. Beberapa atlet yang berhijab mampu menjadi daya tarik tersendiri. Hebatnya, beberapa dari mereka sukses mengukir prestasi.

Sebut saja Syarifah Abdul Rahman, Annur Amalia El Islamy, dan Tsania Arifianti. Ketiganya memiliki kesamaan, yakni sama-sama mempersembahkan medali untuk daerahnya. Seperti apa prestasi itu?

Berikut Liputan6.com mencoba uraikannya pada beberapa halaman berikutnya:

2 dari 4 halaman

Panjat Tebing

1. Syarifah Abdul Rahman (Panjat Tebing DKI Jakarta)

DKI sukses menambah satu emas pada cabang panjat tebing nomor lead team putri, Minggu (18/9/2016). Itu berkat sumbangsih Syarifah, Tita Supita, dan Nur Alvina.

Ketiganya memang memiliki kontribusi dalam kesuksesan tersebut. Namun, Syarifah mungkin bisa disebut sebagai sosok yang memiliki andil besar.

Itu karena ia bertugas sebagai kapten tim DKI. Padahal, ia kalah jauh jika bicara pengalaman dengan Tita dan Alvina. Pujian untuk wanita kelahiran 7 September 1990 itu pun datang dari manajer tim panjat tebing DKI, Mohammad Sulaeman.

"Peran kapten sangat penting. Seorang kapten harus bisa menyamakan visi rekan-rekannya untuk meraih hasil terbaik,"  ujarnya.

3 dari 4 halaman

Hoki Indoor

2. Annur Amalia El Islamy (Hoki Indoor DKI)

Annur Amalia El Islamy sukses mengantarkan DKI  meraih medali emas dari cabang hoki indoor di PON 2016 Jawa Barat. Peran Amalia amat penting sebagai kapten tim hoki putri DKI.

Ketika tampil di lapangan, Amalia selalu mengenakan jilbabnya. Penampilannya begitu tenang di lapangan, sehingga menular kepada rekan-rekan setimnya.

Ia mengaku mengenakan jilbab sejak lulus Sekolah Dasar. Pemain bernomor punggung 17 ini sudah sejak 2009 bermain hoki dan jilbab sama sekali tidak mempengaruhi permainannya di lapangan.

Mengenal hoki dari orangtuanya, Amalia mengaku masih akan terus bermain hoki. Pada usianya yang masih 24 tahun, targetnya adalah bermain di SEA Games 2017, Asian Games 2018, dan Olimpiade 2020 di Tokyo.

4 dari 4 halaman

Wushu

3. Tsania Arifianti (Wushu Kalimantan Utara)

Kalimantan Utara adalah kontestan baru di PON Jawa Barat 2016. Dan, PON Jabar 2016 juga menjadi momen pertama bagi Tsania. Namun, hal itu tak menghalangi Tsania untuk menciptakan kejutan.

Ia sukses meraih emas pertandingan taolo setelah beraksi di nomor taijiquan dan taijijian di GOR Padjadjaran, (18-19 September 2016). Itu adalah nomor yang juga digeluti juara dunia wushu, Lindswell Kwok.

Sejatinya, kejutan Tsania sudah diperlihatkan sejak Pra-PON. Meski sama sekali tak dijagokan, Tsania mampu meraih perunggu. Namun, ia sempat kehilangan kepercayaan diri saat turun di nomor taijiquan.

Itu karena poin Tsania sangat jauh dari tiga urutan teratas. Wanita kelahiran 31 Oktober 2000 ini mampu menjaga fokusnya saat hari kedua. Ia pun mampu menempel poin Lindswell (Sumatera Utara) dan Cindy Martono (Jawa Timur) untuk mengamankan perunggu.

"Masalah hijab, saya baru mengenakannya dengan sungguh-sungguh sejak SMP. Meski terlihat agak ribet, mengenakan hijab saat bertanding tak menjadi sebuah halangan."