Liputan6.com, Jakarta Kericuhan di cabang olahraga polo air gelaran PON 2016 membuat Mentri Pemuda dan Olahraga, Imam Nachrawi malu.
Buntut dari insiden itu, Kemenpora mengirimkan surat teguran kepada PB PON berisi 6 butir. Salah satu butir menyatakan, Kemenpora meminta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait jika benar oknum aparat terlibat.
Â
Advertisement
Insiden ini melibatkan tim polo air DKI Jakarta dan Sumatera Selatan di Kolam Renang kompleks Stadion Si Jalak Harupat, Senin, (19/9/2016) kemarin.
Berawal dari aksi lempar botor air mineral, baku hantam antar atlet tidak terhindarkan. Beberapa atlet polo air Sumsel dan DKI Jakarta yang sedang menonton ikut menjadi korban.
Baca Juga
Menpora Imam Nahrawi langsung mengeluarkan pernyataan tegas. Dia meminta PB PON mengusut tuntas insiden itu. Ia juga mendesak agar PB PON memperketat sistem keamanan mereka.
Kemenpora juga mengirimkan surat teguran kepada PB PON yang berisi 6 butir. Salah satu butir menyatakan Kemenpora meminta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait jika benar oknum aparat terlibat.
"Ini masalah sangat serius. Malu lah kita, yang seharusnya ini jadi ajang prestasi malah telah jadi ajang gelut," ujar Imam di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Insiden ini menjadi peringatan keras kepada PB PON dan KONI Pusat. Keduanya harus menjamin kejadian serupa tidak akan terulang lagi.
Memang ada dugaan permasalahan pada kinerja dan kepemimpinan wasit juri di beberapa pertandingan PON. Bahkan, ini menimbulkan wacana boikot dari beberapa kontingen.
"Ini karena tekanan tertentu sehingga ada keinginan boikot dari beberapa provinsi, ini harus betul-betul ditindak, dipanggil lagi. Kami sudah kirim surat tadi pagi kepada PB PON dan KONI untuk mengusut tuntas peristiwa di POL AIR itu, siapa yang memulai," pungkas Imam