Liputan6.com, Jakarta
Presiden Joko Widodo menerima 9 atlet Paralimpiade Rio Brazil 2016. Prestasi 1 perunggu yang berhasil diraih Indonesia diharapkan dapat memperbaiki prestasi Indonesia di ajang selanjutnya di Jepang 2020.
Â
Para Paralympian bertemu dengan Jokowi didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Imam yakin, pencapaian di Rio de Janeiro akan menjadi pemicu peningkatan prestasi di Paralympic mendatang.
Baca Juga
Â
"Presiden menyampaikan segala sesuatu harus direncanakan dengan baik, disiapkan mulai sekarang. Dan menuju Asian Paragames 2018 di Indonesia maupun Paralymipade 2020 di Tokyo itu harus direncanakan dengan baik, sistemnya diperbaiki sampai kemudian pengelolaan manajemen rekrutmen atlet juga diperbaiki," kata Imam kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/9/2016).
Â
Indonesia sebenarnya hanya membawa pulang satu perunggu dari ajang Paralimpyc 2016 yang berlangsung di Rio de Janeiro 2016. Satu-satunya medali yang diraih kontingen Merah Putih dipersembahkan oleh lifter Ni Negah Widiasih yang tampil di kelas 41 kg putri dengan total angkatan 95 kilogram.
Meski demikian, Imam tidak menganggap perjuangan kontingen Indonesia di Paralimpiade 2016 sia-sia. Sebaliknya, dia menilai Indonesia justru telah mengukir prestasi di tiga cabang olahraga, lainnya, yakni tenis meja, atletik, dan renang. Menurutnya, keempat cabor ini menjadi prioritas pembenahan ke depannya.
Â
Imam juga ingin peringkat Indonesia di ajang Paralympiade Tokyo 2020 jauh lebih baik. Keyakinan itu muncul saat melihat 9 atlet yang bertanding tahun ini terbilang muda dengan capaian yang cukup baik.
Â
"Alhamdulillah dari sembilan atlet kita, ini semuanya memperbaiki rekor di masing-masing. Seperti atlet renang, Suci, baru berumur 15 tahun tetapi kemarin di final satu-satunya yang mewakili Asia. Dia di peringkat kelima kemarin, padahal umurnya baru 15 tahun. Artinya kita untuk menyongsong 2020 di Tokyo.
Â
Sementara itu, Menpora juga telah menjanjikan bonus yang melimpah bagi atlet-atlet berprestasi di Paralimpiade Rio 2016. Ni Negah yang berhasil merebut perunggu mendapat bonus sebesar Rp 1 Miliar dan tunjangan haria tua sebesar Rp10 juta selama seumur hidup.Â
"Kami secara simbolis telah memberikan itu semalam. Pemberian resminya nanti bersamaan dengan peraih medali di Olimpade. Kira-kira pertengahan Oktober, sampai akhir Oktober maksimal," kata Imam.