Liputan6.com, Bandung - Tuan rumah Jawa Barat mendominasi cabang tinju pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016. Tuan rumah meloloskan 10 petinju lolos ke semifinal cabor tinju PON Jabar.
Baca Juga
10 petinju ini terdiri dari 4 petinju putri yakni Maria Ohoiulun (bantam 54 kg), Sulvana (ringan 60 kg), Jein Maleong (welter ringan 64 kg), dan Erni Amalia Lestari (terbang 51 kg).
Sedangkan enam petinju putra diwakili Gresty Alfons (ringan 60 kg), Panser Pattinama (welter ringan 64 kg), Kusdiyono (welter 69 kg), dan Marvin Batuwael (menengah 75 kg).
“Ini hasil dari persiapan dalam latihan. Kami ikut ajang tinju kelas dunia di Armenia dan pemusatan latihan di Korea Selatan. Semangat petinju kami tetap terjaga dan masih optimistis target empat emas bisa tercapai," kata pelatih tim tinju Jabar, Ronald Sigarlaki seperti dikutip situs resmi PON.
Tensi pertandingan semakin memanas jelang memasuki babak semifinal. Dua kontingen, yakni Papua dan Kalimantan Timur melakukan protes keras terhadap wasit hakim yang dianggap tidak sportif. Hal tersebut akhirnya memicu kericuhan di dalam dan luar arena.
Tim tinju Kaltim memprotes keputusan wasit hakim yang memenangkan petinju Jabar, Sulvana, pada kelas ringan (60 kg) putri atas Wasti Hiskinda dengan skor 2-1.
Protes keras yang dilakukan Kaltim sempat menunda beberapa saat pertandingan berikutnya karena perangkat komputer milik wasit hakim dibanting oleh seorang ofisial Kaltim.
“Insiden tersebut tak perlu terjadi jika atlet dan pelatih bisa menerima kekalahan,” ucap Technical Delegate Cabor Tinju PON XIX 2016 Henky Nanlohy.