Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) akhirnya memutus rentetan tiga kekalahan dengan menang 4-1 atas Leicester City akhir pekan lalu. Di balik kemenangan itu, ada satu pemain yang jadi sorotan, Wayne Rooney.
Bukan karena performa gemilangnya, Rooney disorot justru karena ia tak bermain. Kapten tim tersebut dicadangkan Jose Mourinho pada laga tersebut.
Baca Juga
Tindakan Mourinho mencadangkan Rooney bukan tanpa sebab. Dalam beberapa laga terakhir, performa pemain berusia 30 tahun tersebut buruk. Padahal, ia sudah 'disulap' jadi gelandang untuk mengakomodasi tempat baginya di tim utama.
Ya, banyak yang menganggap Rooney sudah tak lagi tajam untuk jadi juru gedor MU. Untuk itu, sejak era Louis van Gaal kerap ditempatkan sebagai gelandang serang agar tetap jadi pemain utama.
Sayangnya, peran ini juga belum mampu diemban Rooney. Dengan kedatangan Paul Pogba di musim ini, Rooney justru dinilai menghambat pergerakan pemain termahal dunia tersebut di lini tengah.
Peran Rooney sebagai gelandang serang seharusnya diemban oleh Pogba atau Juan Mata. Dua gelandang tersebut diprediksi akan lebih manjur bermain di posisi tersebut, mengingat posisi asli mereka memang sebagai gelandang.
Advertisement
Digeser Mata
Dan Mourinho sepertinya sudah menyadari hal tersebut. Usai menang atas Leicester, Mourinho mengakui, MU bermain lebih atraktif dengan Mata sebagai gelandang serang.
"Kami pikir solusi bagi kami adalah bermain dengan dua pemain cepat dan dengan Mata berada di posisi di mana dia bisa jadi penghubung," kata Mourinho seperti dikutip Guardian.
Statistik pun mengamini perkataan Mourinho. Mata melesakkan 69 operan dengan tingkat akurasi mencapai 89,9 persen di pertandingan melawan Leicester. Bandingkan dengan Rooney yang cuma melesakkan 40 operan dengan tingkat akurasi 82,5 persen ketika MU dihajar Watford 3-1, satu pekan sebelumnya.
Mourinho bisa saja mengklaim kalau tak ada masalah dengan Rooney. Tapi bukti di atas lapangan tentu akan berkata lain. Apalagi, jika Mou terus mencadangkan Rooney.
Melihat kondisi ini tentu miris bagi Rooney. Sebagai kapten tim, ia justru tak mendapat tempat utama. Sebuah penurunan drastis dalam karier seorang Rooney.
Mungkinkah ini jadi sinyal, kalau karier pemain yang akrab disapa Waaza itu sudah memasuki usia senja? -kalau tak mau dibilang habis.
Advertisement