Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola di ajang PON sudah dipertandingkan sejak PON I di Surakarta (Solo) pada 1948. Dahulu belum ada ketentuan batasan umur bagi pemain untuk tampil di PON.
Baca Juga
Baru sejak PON XIII/1993 yang digelar di Jakarta, pemain yang berlaga di PON adalah kategori U-23. Regulasi ini berlaku hingga sekarang.
Dalam sejarahnya, Jawa Timur adalah paling disorot karena mampu juara dalam empat gelaran PON secara beruntun. Sepak bola PON Jatim juara pada 1996, 2000, 2004 (juara bersama dengan Papua), dan 2008.
Sementara itu, tim yang paling sering juara adalah Sumatera Utara. Provinsi tersebut juara sepak bola PON pada 1953, 1957, 1969, 1985, dan 1989.
Untuk PON Jabar kali ini, dipastikan sepak bola akan terdapat juara baru. Maklum saja, dua tim yang lolos ke final adalah Sulawesi Selatan dan Jawa Barat. Keduanya belum pernah juara PON. Oleh karena itu, siapa pun yang juara merupakan juara baru.
Terlepas dari itu, sepak bola PON ternyata kerap memunculkan pemain dengan performa brilian dan lantas menjadi bintang di kancah sepak bola nasional. Di perhelatan sebelumnya sudah banyak yang muncul, tak terkecuali pada PON XIX/2016 kali ini.
Diprediksi akan banyak pemain-pemain yang muncul sebagai bintang. Menariknya, sebelum berlaga di PON Jabar kali ini, sejumlah nama sudah dikenal di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Siapa saja mereka? Berikut lima di antaranya seperti terhampar di halaman berikutnya:
Advertisement
Teja Paku Alam (PON Sumsel)
Teja Paku Alam (PON Sumsel)
Kiper tim PON Sumsel ini merupakan penjaga gawang Sriwijaya FC di TSC 2016. Dia mampu tampil gemilang bersama Laskar Wong Kito. Bertenggernya Sriwijaya berada di peringkat ketiga TSC 2016 tak lepas dari peran Teja. Dia tampil dalam 16 kali dan membuat gawang Sriwijaya minim kebobolan.
Di PON XIX/2016, Teja berperan membawa Sumsel lolos ke semifinal. Sayang, di babak ini tim asuhan Rudy Keeltjes kalah 0-2 dari Sulawesi Selatan.
Saat menghadapi Papua di perebutan medali perunggu sepak bola PON Jabar, Teja gagal membantu timnya. Sumsel kalah 0-1 dari Papua.
Osvaldo Haay (PON Papua)
Gelandang enerjik Persipura Jayapura ini menjadi andalan tim PON Papua di PON XIX/2016. Dia memang sudah sering dimainkan di laga TSC 2016. Posisi aslinya memang gelandang, namun Osvaldo memiliki kemampuan menawan dalam melakukan tusukan lewat sayap.
Keberhasilan Papua melaju ke semifinal berkat kerja keras Osvaldo di lini tengah. Namun, kiprah Papua harus terhenti di semifinal usai kalah 1-3 dari tuan rumah Jawa Barat. Osvaldo masih bisa memberikan kontribusi dalam perebutan medali perunggu melawan Sumsel.
Advertisement
Febri Haryadi (PON Jabar)
Febri Haryadi (PON Jabar)
Penampilan Febri Haryadi di PON kali ini terbilang memukau. Dia sudah mencetak tiga gol dan berkontribusi mengantarkan Jawa Barat ke babak final. Perjalanan Jabar sangat mengesankan karena selalu menang.
Febri merupakan salah satu pemain muda yang dimiliki Persib Bandung. Dia memang bukan pilihan utama di Tim Maung Bandung. Namun, ketika dia dimainkan, dia selalu memberikan kontribusi yang tak kecil. Febri merupakan salah satu bukti bahwa Persib memiliki kemampuan dalam mencetak talenta-talenta berbakat.
Gian Zola Nugraha (PON Jabar)
Bersama Febri Haryadi, Gian Zola Nugraha merupakan andalan PON Jawa Barat yang merupakan produk dari Persib Bandung. Gian Zola sendiri sudah kerap dimainkan bersama Persib dan memiliki jam terbang sudah cukup lumayan. Dia digadang-gadang menjadi tulang punggung Persib di lini tengah pada masa mendatang.
Peran Gian Zola di tim PON Jabar sangat besar. Sebagai gelandang tengah, dia merupakan kunci permainan dan kreativitas. Kostum nomor 10 pantas dia kenakan. Sejauh ini dia telah mengemas dua gol selama perhelatan PON XIX/2016 sebelum final digelar.
Septian David Maulana (PON Jateng)
Septian David Maulana (PON Jateng)
Septian David Maulana merupakan pemain bintang bersama Mitra Kukar. Dia tampil 18 kai di TSC 2016 dengan hiasan tiga gol dan tiga assist. Wajar jika Septian menjadi andalan tim PON Jawa Tengah. Di PON kali ini, Septian menjadi salah satu pilar di lini tengah.
Jateng dibawanya lolos dari fase grup dan menembus babak grup perdelapan final. Meski gagal membawa Jateng lolos ke semifinal, namun berkat Septian, Jateng mampu tampil mengejutkan.
Tim ini awalnya tak diunggulkan namun bisa melaju ke babak selanjutnya.
(I. Eka Setiawan)
Advertisement