Sukses

Kembang PON Jabar: Pesona Yolla Yuliana

Tak cuma cantik, Yolla nyatanya juga berprestasi di dunia voli. Dia garang menyerang lawan lewat smash-smash tajam.

Liputan6.com, Jakarta - Tim bola voli putri Jawa Barat sukses mempertahankan raihan medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016. Emas kali ini sekaligus menjadi kado perpisahan untuk empat pevoli cantik andalan Jabar, termasuk Yolla Yuliana yang tak akan tampil lagi pada PON XX/2020 Papua.

Dalam partai final melawan Jawa Timur (Jatim) di Gelora Sabilulungan Jalak Harupat, Soreang, Rabu (28/9), Jabar tampil perkasa dengan memetik kemenangan 3-0 (25-16, 25-17, dan 25-19) atas Jatim.

Setelah berhasil menuntaskan perlawanan sengit tim tamu di set pertama dengan skor 25-16, tuan rumah kemudian tampil dominan tanpa perlawanan pada set kedua demi kembali menang 25-17.
Pevoli Jawa Barat, Yolla Yuliana memeluk Komang Bumi Rekta usai memenangi laga final PON XIX melawan Jawa Timur di Gelora Sabilulungan Si Jalak Harupat, Kab Bandung, Rabu (28/9). Jawa Barat unggul 25-16, 25-17, 25-21. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Mereka membuat seluruh pendukung Jabar bersorak-sorai setelah berhasil mengembalikan ketertinggalan pada set ketiga hingga menang dengan skor 25-21. Ini jadi medali emas terakhirnya bagi Jabar.

Selain itu, raihan itu merupakan medali emas kedua bagi Yolla. Sebelumnya, dia berhasil mengantarkan tim voli putri Jabar meraih medali emas pada PON Riau 2012 lalu.

Berbicara soal mojang cantik kelahiran Bandung, 16 Mei 1994, tentu sudah tak asing di dunia olahraga, khususnya bagi kaum adam. Yolla Yuliana memiliki atribut lengkap untuk menyandang status primadona voli Indonesia.

Tak cuma cantik, Yolla nyatanya juga berprestasi di dunia voli. Dia garang  menyerang lawan lewat smash-smash tajam yang didukung postur jangkungnya.
Yolla Yuliana di final PON cabor voli putri
Pemain berposisi quicker ini sudah memikat hati para pencinta olahraga voli di tanah air sejak berkecimpung di kompetisi Proliga sejak tahun 2009 lalu.

Yolla memulai debut di dunia voli bersama Bogor Prayoga Unitas pada 2009 lalu. Padahal, kala itu Yolla juga sibuk dengan ujian nasional.

Tahun 2010, Jakarta Elektrik PLN kepincut untuk merekrutnya, meski hanya menjadi pemain pelapis, aksi Yolla selalu ditunggu oleh penggemar Voli Indonesia. Hingga kini, bahkan Yolla kerap punya suporter sendiri kala menjalani seri Bandung.

Kepiawaiannya sebagai pevoli hebat bisa dibilang turun dari sang ibunda, Mira Mutiara. Bahkan, sejatinya dia sudah lebih dulu menjadi perenang, namun ayahnya yang juga manajer salah satu klub voli meminta untuk menjadi pemain bola voli.

Aksi apiknya menepok bola membuatnya dipanggil ke timnas pada SEA Games 2013 lalu. Pada gelarang SEA Games perdananya ini, Yolla sukses mempersembahkan medali perak. Hal senada juga dia lakukan pada SEA games 2015 lalu kembali mempersembahkan perunggu untuk Indonesia.

2 dari 2 halaman

Kehidupan di Luar Olahraga

Kehidupan di Luar Olahraga

Yolla merupakan salah satu pevoli putri yang paling banyak digemari di Indonesia. Berparas cantik dengan tubuh seksi setinggi 180cm, Yolla dianggap lebih pantas beraksi di dunia model ketimbang bermandi peluh di lapangan bola voli.

Hal itu membuat Yolla perlahan dilirik untuk iklan-iklan. Keaktifannya di media sosial juga jadi nilai tambah tersendiri bagi dia.

Beberapa kali jelas terlihat Yolla seperti mengiklankan sebuah produk dalam akun Instargram pribadinya. Bahkan, tak segan, para pengiklan membuat Yolla foto bak model dalam memasarkan produknya.

Dalam kehidupan pribadinya, Yolla, yang terbiasa tampil modis dan terkadang cuek dengan gaya seksinya, kini mulai berpikir lebih jauh setiap berpenampilan di publik. Apalagi saat mengunggah foto bersama sang pacar di media sosial.

Kini sorotan kepada pevoli asal klub Jakarta Elektrik PLN ini semakin terasa semenjak dia berpacaran dengan Ali Syakieb. Bahkan, dia kini mulai berpikir untuk menghapus beberapa tato yang menghiasi tubuhnya.

Tatonya itu sendiri untuk memotivasi dirinya sendiri seperti tato di dada yang bertuliskan “dream, Believe and make it happen” yang artinya "Bermimpi, Yakin, dan Menjadikannya Nyata."